Saat memutuskan untuk investasi emas seyogyanya kita memang harus tahu dulu tujuan dari investasi tersebut agar punya perencanaan matang untuk keuangan di masa mendatang. Namun tak lupa pula harus memperhatikan jangka waktu investasinya.

Endy menuturkan emas juga memiliki fungsi lindung nilai. Hal tersebut bisa dilihat dari fakta biaya menunaikan ibadah haji. Biaya berhaji ke tanah Suci dari tahun ke tahun akan semakin turun jika dikonversikan dengan emas. Pada 1997 biaya haji membutuhkan 310 gram emas, namun pada 2007 turun menjadi 145 gram emas. Pada 2010 biaya naik haji juga turun lagi dengan hanya 95 gram emas. Hal ini sangat bertolak belakang dengan nilai uang kertas dimana biaya berhaji selalu meningkat dari tahun ke tahun jika menggunakan standar uang kertas.
Endy pun memaparkan terdapat sejumlah alasan harga emas akan terus naik, seperti ekonomi yang tidak menentu, eksplorasi sumber tambang baru yang tidak mudah, emas yang tetap langka karena cadangan emas bertambah 1,3 persen per tahun atau sama dengan pertumbuhan populasi penduduk bumi. “Dalam dua tahun mata uang dollar telah turun 36 persen terhadap emas dan dalam waktu yang sama rupiah telah turun 28 persen terhadap emas,” tukas Endy.
Tren tahunannya emas naik minimal 20 persen. Oleh karena itu, Endy menyarankan jika berminat investasi emas minimal dilakukan selama satu tahun. Emas pun menjadi pilihan investasi karena karakternya yang likuid, tahan lama, kebal inflasi, mudah disimpan, berisiko sedang, perawatannya mudah, modal awalnya minimal dan emas dapat diterima di manapun (global currency).

