Ibukota negara pecahan Uni Soviet ini akan segera memiliki hotel syariah pada kuartal pertama 2016, bekerjasama dengan Starwood Hotels & Resorts yang berbasis di Amerika Serikat.
Sarajevo City Center menjalin kerjasama dengan Starwood Hotels & Resorts untuk pengoperasian Hotel Halal Westin yang diperkirakan akan dimulai di awal 2016. Sarajevo City Center, yang merupakan kompleks hybrid di pusat kota, adalah proyek bersama International Investment Bank dengan Al Shiddi Group. Proyek yang terdiri dari pusat perbelanjaan, kompleks rekreasi, dan hotel bintang lima dengan 227 kamar ini digadang sebagai proyek terbesar di kawasan Balkan.
Chairman International Investment Bank, Saeed Abdul Jalil Al Fahim, mengatakan sejak Sarajevo City Center didirikan pihaknya telah membuka lapangan pekerjaan bagi lebih dari 1.600 warga Bosnia. “Bergabungnya Starwood Group Westin semakin mengukuhkan Sarajevo City Center sebagai pengembang proyek berkualitas di kawasan ini dan melengkapi industri pariwisata di negara ini,” kata Saeed, dikutip dari islamic finance news, Senin (2/2).
Bosnia, yang terletak di tenggara Eropa ini merupakan negara mayoritas muslim (sekitar 40 persen), karena itu potensial sebagai pasar wisata halal dan membuka peluang pula bagi pendanaan secara syariah. Hotel syariah menjadi salah satu komponen penting dalam pengembangan wisata syariah. Sektor wisata syariah global sendiri diperkirakan mencapai 140 miliar dolar pada 2013, atau sekitar 13 persen dari pariwisata global. Industri wisata syariah pun diproyeksi akan mencapai 192 miliar dolar AS pada 2020. Baca: Wisata Syariah, Sebaiknya Ke Mana?
Secara alamiah, layanan wisata syariah mudah ditemui di negara-negara asal Timur Tengah dan mayoritas muslim lainnya. Namun sejatinya permintaan layanan wisata syariah tak terbatas di negara-negara di atas saja, tetapi juga meluas ke negara-negara di Eropa yang biasa menjadi tujuan favorit wisatawan muslim setiap tahunnya.
Berdasar Muslim Travel Index 2014, Prancis, Inggris, Italia, Jerman dan Turki menjadi lima destinasi utama wisatawan muslim. Sekitar 97 persen wisatawan muslim pun menekankan akan pentingnya ketersediaan makanan halal dan tempat beribadah (89 persen) di negara tujuan wisata mereka. Baca Juga: Negara Mayoritas Muslim Harus Ubah Mindset!