Salah satu tujuan pengembangan sukuk wakaf adalah membawa hasil wakaf dari lokal ke level global.

Pada November 2013 lalu, New Zealand telah menerima penghargaan di bidang Wakaf pada perhelatan Islamic Economy Award yang digelar di Dubai. New Zealand juga membantu mengembangkan industri peternakan di Sudan dan pengembangan wakaf di sejumlah negara seperti Australia, Kanada dan Inggris.
Husain melanjutkan jika Wakaf New Zealand sudah dapat menyuplai 1 juta domba tiap tahun dan menghasilkan 100 juta dolar, langkah berikutnya adalah menggunakan dana tersebut untuk pengembangan wakaf di wilayah lain. “Anda punya wakaf lahan maka akan kami kembangkan untuk anda. Kami akan fokus pada wakaf daripada menyumbangkan begitu saja, sehingga wakaf menghasilkan dan membantu mereka,” cetus Husain. Baca: New Zealand Bidik Sukuk Wakaf 100 Juta Dolar
New Zealand juga akan bekerja sama dengan pihak ketiga di suatu negara untuk penyaluran hasil wakaf. Husain menyebutkan salah satu fokus penyaluran adalah pemberdayaan ekonomi wanita. Kemudian dapat berkembang untuk penelitian riset, pendidikan dan kesehatan. “Tapi itu masih jangka panjang, tidak bisa sekarang. Kita harus beli peternakan dulu dan selanjutnya mulai memikirkan apa yang dilakukan dengan uangnya,” imbuh Husain.
Dari peternakan tersebut daging domba akan dibagikan secara gratis. Namun bagian domba lainnya akan diolah menjadi barang bermanfaat dan bernilai. Misalnya bulu wol diolah menjadi hiasan, mantel, karpet, hingga sepatu bot. Atau menghasilkan gelatin halal dari kulit atau tulang domba. “Setiap tahun bisa hasilkan 300 ribu dolar dari wol yang tidak digunakan oleh perusahaan peternakan,” ujar Husain. Sebagai informasi, komunitas muslim di New Zealand hanya sekitar 50 ribu orang. Aset wakafnya berupa masjid dan sekolah dengan nilai aset antara 100-220 juta dolar.

