Akhir-akhir ini semakin marak kita mendengar berita-berita di media massa tentang penipuan biro umroh “bodong” terhadap para calon jemaahnya. Tidak tanggung-tanggung, yang tertipu bukan hanya segelintir orang, namun bisa sampai ratusan orang, yang tersebar di berbagai daerah di Tanah Air.

Fenomena itu sangat memprihatinkan bagi Muslim di Tanah Air. Karena saat permintaan layanan beribadah umroh terus meningkat setiap tahunnya, ironisnya ada saja pihak-pihak tidak bertanggung-jawab yang berusaha memanfaatkan antusiasme masyarakat tersebut dengan cara menipu.
Wakil Sekjen DPP Ashpurindo (Asosiasi Penyelenggara Haji Umroh dan Inbound Indonesia) – Ahmad Yani, Lc M Lis, kepada MySharing di sela-sela The 6th Umrah, Hajj & International Fair 2014 di Jakarta (4/14), mengakui saat ini banyak terjadi fenomena biro umroh palsu di berbagai daerah, yang beraksi dengan menawarkan harga biaya perjalanan umroh yang sangat murah ke masyarakat.
“Di daerah-daerah, banyak para kyai yang tidak mengerti, lalu ditawari biaya perjalanan umroh sebesar Rp. 10 juta. Padahal biaya tersebut sangat tidak masuk akal, karena untuk biaya tiket pesawatnya saja, itu sudah Rp. 12 juta sendiri dengan kurs dollar Rp. 12.000. Tapi, banyak yang tertipu juga,” kata Ahmad Yani memaparkan.
Yang lebih memprihatinkan, lanjut Ahmad Yani, baru-baru ini juga terjadi adanya yayasan berkedok keagamaan Islam yang menjanjikan perjalanan ibadah umroh hanya dengan biaya Rp 3 sampai Rp 4 juta.
“Yayasan itu mengaku ada dermawan yang berinfaq, yang akan menanggung semua biaya umroh jamaah, namun syaratnya, harus bayar Rp. 3 juta dahulu. Tapi ternyata, itu cuma penipuan belaka. Karena itu, para calon jemaah harus sangat berhati-hati,” tandas Ahmad Yani mewanti-wanti.
Ahmad Yani lalu memberikan tips-tips kepada para calon jamaah umroh, agar bisa mendapatkan biro perjalanan umroh yang amanah, dan bisa mengoptimalkan kualitas ibadah umroh si jamaah.
“Pertama, kalau calon jamaah tersebut berasal dari daerah, coba datangi Kanwil Kemenag setempat. Di sana, jamaah bisa menanyakan daftar perusahaan-perusahaan biro umroh yang sudah mempunyai izin resmi dari Kemenag. Kalau biro umroh tersebut sudah ada izin Kemenag, berarti mereka sudah mempunyai jaminan bank garansi yang dititip di Kemenag. Dengan begitu, kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dilakukan oleh penyelenggara umroh, maka terdapat uang jaminan untuk mengganti uang si nasabah,” papar Ahmad Yani panjang lebar.
Berikutnya yang kedua, tak kalah penting menurut Ahmad Yani adalah, si calon jamaah juga bisa bertanya kepada asosiasi biro perjalanan haji-umroh. “Seperti kami di Ashpurindo. Kami tahu betul, anggota asosiasi kami siapa saja, dan bagaimana kredibilitasnya. Nah, di asosiasi, calon jamaah bisa bertanya tentang biro umroh yang akan dipilihnya. Asosiasi nanti akan bisa memberitahukan, bahwa biro umroh yang dipilih calon jamaah aman dan bisa dipertanggungjawabkan. Karena seperti kami di asosiasi Ashpurindo, kami para anggota selalu bertemu seminggu sekali, saling bersama-sama terus melakukan perbaikan demi kemajuan layanan,” lanjut Ahmad Yani.
Dengan melakukan kedua langkah tersebut, menurut Ahmad Yani, para calon jamaah insyaAllah akan bisa mendapatkan biro umroh yang amanah, dan bisa memberikan layanan yang terbaik bagi si calon jamaah.

