Trust Muslim Tunjukkan Keterbukaan Umat Muslim

[sc name="adsensepostbottom"]

Eksperimen sosial Trust Muslim menjadi salah satu langkah untuk menunjukkan umat muslim yang mencintai kedamaian dan toleran.

trustmuslimEksperimen sosial Trust Muslim bermula di Kanada ketika sentimen negatif terhadap umat muslim bermunculan di negara tersebut. Eksperimen ini dilakukan oleh umat muslim yang matanya ditutup kain dan meminta pejalan kaki yang lewat untuk memeluk mereka sebagai tanda saling percaya satu sama lain. Ini dilakukan untuk menguji bagaiman sikap masyarakat lainnya terhadap umat muslim.

Kini eksperimen sosial itu pun telah menyebar hingga ke Mumbai, India. Seorang muslim India Mazim Milla berdiri di tengah keramaian Chowpatty, Mumbai, sambil merentangkan tangannya dan menunggu pelukan orang. Di sampingnya terpampang papan bertuliskan “I’m Muslim and I trust you, Do you trust me enough for a hug?” Baca: Muslim Brazil Kampanye Islam Toleran di Ajang Piala Dunia

Menurut harian Mid Day, ada beberapa orang yang hanya mendekati Milla hanya untuk berfoto, namun ada pula yang berbicara dengannya dan memeluknya. “Seorang pria muslim berdiri di Chowpatty pada hari Kamis dan meminta pelukan dan kepercayaan orang. Mumbai percaya dan memeluknya,” demikian postingan Twitter Editor Mid Day Sachin Kalbag, dikutip dari On Islam, Senin (10/8).[su_pullquote align=”right”]“I’m Muslim and I trust you, Do you trust me enough for a hug?”[/su_pullquote]

Tindakan Milla tersebut terpicu oleh hukuman gantung Yakub Menon yang divonis bersalah atas kasus pengeboman pada 1993 yang menelan korban jiwa hingga 257 orang di Mumbai. Banyak yang menilai hukuman mati kepada pria muslim berusia 53 tahun tersebut terlalu keras karena perannya tak terlalu besar di kasus tersebut. Baca Juga: Muslim Prancis Serukan Kampanye #JeSuisNous

Eksperimen sosial Trust Muslim tidak hanya di Kanada dan India, tetapi juga meluas ke New York, Swedia, dan Norwegia. Eksperimen dimana seorang muslim ditutup matanya dimaksudkan bahwa semua orang dapat memeluk orang tersebut dan menunjukkan bahwa Islam terbuka untuk masyarakat luas. Tindakan tersebut juga sebagai bentuk edukasi bahwa tidak seluruhnya umat muslim memiliki kelakuan buruk dan merupakan pengingat bagi muslim radikal untuk membela Islam sesuai dengan ajaran Islam, bukan dengan tindak kekerasan yang dilarang dalam Islam.