Di bawah rezim pemerintahan baru, Tunisia berencana menerbitkan obligasi dan sukuk senilai 1,75 miliar dolar AS tahun ini.

Negara yang terletak di utara Afrika ini telah memiliki undang-undang sukuk pada 2013 dan berharap dapat menarik dana besar dari kawasan Teluk. Semula pemerintah Tunisia berencana menerbitkan sukuk pada Juli 2015, namun diundur menjadi kuartal tiga 2015 demi memberikan waktu bagi parlemen untuk mengamandemen UU sukuk. Baca: Tunisia Berencana Terbitkan Sukuk
Sebelumnya pemerintah Tunisia menyatakan untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan pada 2015, Tunisia membutuhkan 8 miliar dinar (4,2 miliar dolar), dimana 5 miliar dinar akan berasal dari asing. Sejumlah lembaga multilateral pun telah berjanji memberikan bantuan, seperti Dana Moneter Internasional. Pada 2012, Dana Moneter Internasional menyetujui memberikan bantuan senilai 1,74 miliar dolar AS dengan jangka waktu dua tahun. Syaratnya adalah Tunisia harus mampu mengontrol defisit dan membuat pasar foreign exchange lebih fleksibel.
Tahun lalu pemerintah Tunisia menyatakan perekonomian negaranya setidaknya membutuhkan waktu tiga tahun untuk dapat kembali pulih dari revolusi yang terjadi pada 2011. Pertumbuhan ekonomi Tunisia pada 2014 mencapai 2,4 persen, defisit fiskal sebesar 4,6 persen dari produk domestik bruto, dan inflasi 5,5 persen. Baca Juga: DSN MUI: Jokowi Harus Kembangkan Sukuk untuk Membangun Infrastruktur

