Meski sebagai kelompok minoritas, umat Islam tidak perlu merasa khawatir hidup di Inggris karena mereka tidak akan mendapat perlakukan diskriminatif.

Demikian disampaikan Moazzam Maliq, Duta Besar Inggris untuk di Indonesia, dalam diskusi Islamic Intellectual Forum IV bertajuk “ Life of Muslim In Europa” di Universitas Pajajaran Bandung.
Dalam sambutannya, Moazzam, menyampaikan mengenai kehidupan sosial Muslim di Eropa, khususnya Inggris. Ia mengatakan, jumlah umat Muslim di Inggris hanya sebesar lima persen dari total populasi penduduk. Kebanyakan dari mereka berusia relatif muda dan memiliki tingkat kelahiran cukup tinggi dibandingkan dengan komunitas lainnya.
“Kaum Muslim di Inggris tidak perlu khawatir, mereka bebas menjalankan kegiatan keagamaan. Pemerintah tidak melarang kaum Muslim untuk menggunakan hijab ke sekolah atau kampus,” kata Moazzam, seperti dikutip dari laman resmi Unpad.ac.id, Selasa (24/3). Baca: Islamphobia Meningkat di Prancis Tahun Ini
Pernyataan Moazzam itu pun langsung disambut dengan rasa antusias oleh para peserta diskusi. Ketia ada mahasiswa yang bertanya mengenai tips untuk studi di Inggris. Pria lulusan London Scholl of Economics dan Oxford University ini memberikan pesan kepada semua peserta diskusi. ”Kerja keras, giat belajar, jadi pemimpim dan ubah negaramu,” tegas Moazzam, yang seorang Muslim ini.
Sementara itu, Ketua Pelaksana diskusi, Akbar Nazary, menyatakan, acara ini bertujuan memberikan wawasan kepada peserta mengenai kehidupan Muslim di Eropa, khususnya Inggris serta memberikan motivasi untuk dapat melanjutkan studi. ”Acara ini spesial karena duta besar yang kita hadirkan adalah seorang Muslim,” kata Akbar.

