Perusahaan startup yang lekat dengan dunia teknologi acapkali didominasi oleh kaum pria. Namun bukan berarti dunia itu menjadi dunia milik lelaki semata. Dalam perkembangannya wanita pun bisa berperan besar. Kaum hawa juga bisa buat perusahaan startup!

Hanifa mengakui sebagai seorang wanita tentunya perhatian terhadap bisnis yang dijalankan terkadang tidak bisa selalu 100 persen karena harus mengurusi keluarga. “Di sinilah pentingnya punya rekan dalam bisnis yang dijalani, karena wanita terkadang harus mengerem kegiatannya untuk mendukung keluarga,” ujar Hanifa, dalam Start Up Asia Jakarta 2014, Kamis (27/11).
Ia menambahkan saat ini memang belum banyak wanita yang mendirikan perusahaan startup, padahal asal memiliki ide untuk membuat suatu produk yang bermanfaat bagi wanita tak ada salahnya untuk memulai startup. “Banyak wanita yang memulai dari Instagram lalu menjadi e-commerce, dari yang tadinya mulai menjual barang dari luar akhirnya buat brand sendiri. Jadi jalan aja dulu,” tegas Hanifa.
Menurutnya, pasar e-commerce yang fokus ke wanita punya potensi sangat besar karena wanita adalah ‘menteri keuangan’ di keluarga dan yang berbelanja kebutuhan sehari-hari. Hanifa pun mengungkapkan dengan membuat perusahaan startup yang fokus pada kebutuhan wanita, maka akan semakin memudahkan untuk pengembangan produk. “Untungnya membuat startup bagi wanita selain itu untuk dirinya sendiri, kita juga bisa buat produk sesuai kebutuhan wanita karena kita tentu lebih mengerti mereka daripada laki-laki yang menjalankannya,” jelas Hanifa.

