bisnis online syariah
Ilustrasi

Yang Muda, Yang Belanja Online

[sc name="adsensepostbottom"]

Belanja online sudah bukan menjadi barang baru lagi di era digital. Secara global minat berbelanja online meningkat dua kali lipat antara tahun 2011 sampai 2014. Namun, tak seluruh segmen usia berbelanja via online.

bisnis online syariah
Ilustrasi

Tentu bisa ditebak segmen usia yang menggandrungi belanja online. Mereka adalah kelompok masyarakat yang tumbuh besar di era digital, berusia 21-34 tahun, yang disebut dengan generasi Millennial. Dari survei global yang dilakukan oleh Nielsen, sedikitnya setengah dari responden yang berencana untuk berbelanja via online dalam enam bulan ke depan adalah kelompok Millennial.

Kendati kelompok masyarakat Millennial mendominasi, jangan lupakan generasi yang berusia lebih tua. Setidaknya mereka masih mewakili 40 persen dari peminat belanja online. Yang perlu diperhatikan dalam menargetkan konsumen berusia lebih tua adalah mereka lebih pemilih dan terfragmentasi.

Dalam survei Nielsen, semakin tua usia seseorang, semakin rendah pula minatnya berbelanja via online. Secara global, Generasi X (usia 35-49 tahun) hanya mencatat porsi 28 persen, Baby Boomers (usia 50-64 tahun) sekitar 10 persen, dan Silent Generation (lebih dari 65 tahun ke atas) sebanyak 2 persen. Sementara, kelompok usia yang lebih muda, Generasi Z (dibawah 20 tahun) sebanyak 7 persen. “Walau online shoppers cenderung berusia lebih muda, memenuhi kebutuhan untuk seluruh segmen usia tetap perlu dipertimbangkan ketika mengembangkan suatu produk,” kata President of Strategic Initiatives Nielsen, John Burbank, dilansir dari laman nielsen, Selasa (30/9). Baca: Belanja via Online di Asia Tenggara Meningkat

Pasalnya, konsumen di masa mendatang adalah mereka yang cenderung berbelanja online saat ini. Seiring bertambahnya usia, persentase konsumen yang berbelanja online juga akan terus tumbuh. “Membangun kepercayaan sejak awal adalah pondasi untuk menjaga kesetiaan konsumen,” ujar Burbank.

Dalam membangun bisnis online, selain harus memperhatikan segmen pasar, Anda juga harus memperhatikan perangkat teknologi yang digunakan konsumen. Perangkat komputer menjadi yang paling sering digunakan konsumen di seluruh dunia saat browsing dan berbelanja online. Diikuti oleh telepon seluler bagi konsumen di Timur Tengah, Afrika, Asia Pasifik, dan Amerika Latin. Di negara berkembang, telepon seluler menjadi pilihan pertama untuk mengakses internet.

Sementara, tablet digunakan oleh 31 persen responden global untuk berbelanja online. Walau tablet kurang populer sebagai perangkat belanja online, layarnya yang besar dan kemudahannya untuk dibawa kemana-kemana dinilai cukup kondusif dalam mendukung aktivitas belanja online. Seiring dengan penetrasi perangkat teknologi yang terus tumbuh, belanja online pun punya prospek cerah di masa mendatang.