Counter Zakat Dompet Dhuafa. Dok: DD

2017, Dompet Dhuafa Filantropi Bidik Pertumbuhan 35%

[sc name="adsensepostbottom"]

Pada 2016, penghimpunan ZIS mencapai Rp 314 miliar.

Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi Imam Rulyawan mengatakan, menghadapi 2017, pihaknya telah menargetkan penghimpunan dana zakat, infak dan sedekah (ZIS) meningkat sebesar 35 persen dari pencapaian tahun lalu. Pada 2016, Dompet Dhuafa telah menghimpun dana hingga Rp 314,3 miliar.

Sebagian besar penghimpunan dana akan berasal dari digital banking, seperti internet dan mobile banking. “Donatur yang berzakat datang ke kantor masih tetap banyak tapi sekarang mengalami pergeseran karena lebih mudah digital banking. Lebih dari 50 persen penghimpunan dana kami dari digital banking, jemput zakat 10 persen dan sisanya dari konter atau langsung visit (ke kantor),” ujarnya kepada MySharing, disela-sela Public Expose dan Diskusi Publik Dompet Dhuafa, Kamis (26/1).

Di sisi penyaluran dana, Dompet Dhuafa Filantropi juga telah menyiapkan sejumlah terobosan tahun ini. Diantaranya adalah program pengembangan penyediaan fasilitas rumah sakit di daerah yang butuh akses pelayanan kesehatan. Saat ini Dompet Dhuafa sudah punya Rumah Sehat Terpadu di Parung dan Lampung Timur. “Di tahun ini akan ada lagi dua rumah sakit yang dikelola dengan konsep wakaf produktif,” kata Imam..

Terobosan lainnya adalah di program pemberdayaan ekonomi dengan meningkatkan usaha bisnis dari skala rumah tangga menjadi industri. “Ini filosofinya saat membantu ekonomi dhuafa, kami bukan hanya memberikan kail, tapi sediakan kolamnya juga. Jadi akan ada program agroindustri di Cirangkong, Subang,” ungkapnya.

Di agroindustri ini akan melibatkan masyarakat lokal sebagai penanam nanas dan jambu, serta bekerja sama dengan ibu rumah tangga di sekitar lahan untuk menjadi pengupas buah. Setelah hasilnya sesuai standar, buah itu akan masuk ke pabrik, yang masih berada di kawasan yang sama, untuk dijadikan puree (ekstrak buah).

“Keuntungannya bila ada buah yang muncul di musim tertentu, maka ketika menjadi puree akan bisa dinikmati kapan saja. Maka, kami ada kerja sama juga dengan pengusaha yang komitmen terhadap wakaf untuk mengekspor produknya, jadi membuka akses pasar ke beberapa negara seperti Cina dan Korea,” pungkas Imam.