2017, Pasar Sukuk Global Diperkirakan Rebound

[sc name="adsensepostbottom"]

Penerbitan sukuk global pada 2017 diproyeksikan mencapai 100 miliar dolar AS.

Tahun ini pasar sukuk global tampaknya akan mengalami rebound setelah performa sukuk pada 2015 dan 2016 menurun. Aktivitas penerbitan sukuk diperkirakan akan kembali menggeliat karena sejumlah negara, terutama di Timur Tengah, sedang giat mencari alternatif instrumen pendanaan guna memperkuat anggaran, sembari memanfaatkan naiknya pamor keuangan syariah.

Menilik ke belakang, pada 2012-2014, penerbitan sukuk mencapai lebih dari 100 miliar dolar setahun. Penerbitan sukuk mencetak rekor di 2012 ketika nilainya mencapai hampir 150 miliar dolar AS. Namun, pada 2015 pasar sukuk melemah dengan hanya 60,6 miliar dolar sukuk yang diterbitkan. Catatan tersebut anjlok hingga 43 persen dari 2014. Sementara, pada 2016 penerbitan sukuk mencapai 72 miliar dolar AS.

Berdasar proyeksi Thomson Reuters, pada 2017 pasar sukuk akan rebound dan mencatat penerbitan antara 75 miliar-100 miliar dolar AS. Proyeksi itu terutama didorong oleh membaiknya harga minyak dunia dan meningkatnya permintaan investor di pasar keuangan syariah, terutama dari bank yang memerlukan sukuk dengan rating tinggi untuk memenuhi ketentuan likuiditas.

Banyak negara pengekspor minyak dan gas juga dinilai akan kembali memilih sukuk, seperti Uni Emirat Arab, Qatar dan Arab Saudi. Pada 2017, sukuk akan menjadi instrumen utang yang utama, dibanding obligasi konvensional, guna meningkatkan likuiditas

“Tahun lalu ekspektasinya penerbitan sukuk akan banyak dilakukan negara pengekspor minyak, terutama negara kawasan Teluk, namun itu ternyata tak terjadi. Meski pemerintah meningkatkan jumlah utang, kebanyakan menggunakan obligasi konvensional. Seiring harga minyak yang anjlok, pemerintah berupaya mencari dana dengan cepat di pasar keuangan internasional melalui surat utang jangka pendek, sehingga tidak menerbitkan sukuk berjangka panjang yang kompleks,” tukas Managing Director Middle East & North Africa Thomson Reuters Nadim Najjar, dilansir dari Gulf Times, Rabu (4/1).

Faktor lainnya yang dinilai akan mendorong pasar sukuk global di 2017 adalah akan masuknya sejumlah pelaku baru, seperti dari negara-negara di Afrika Utara, sub Sahara Afrika dan Asia Tengah. Misalnya, Maroko yang berencana akan menerbitkan sukuk perdananya sebelum akhir 2017.