Koordinator Nasional Gerakan Indonesia Shalat Subuh (GISS) KH Muhammad Al Khaththath (ketiga kanan) bersama para ulama dan aktivis saat deklarasi GISS di Milad FPI, Sabtu (19/8) di Stadion Kamal Jakarta. KiniNews/SI.

4 November, Deklarasi GISS di Masjid Agung Al-Azhar

Dengan memakmurkan shalat subuh akan dijamin keberkahan oleh Allah SWT.

Koordinator Nasional Gerakan Indonesia Shalat Subuh (GISS), Muhammad al Khaththath mengajak seluruh umat Islam di Jakarta khususnya, serta umumnya di Jabodetabek dan di seluruh wilayah NKRI untuk shalat subuh berjamaah.

“Inshaallah Sabtu, 4 November 2017, kami akan mengadakan deklarasi GISS bersama Tabliq Akbar Politik Islam (TAPI)  di Masjid Agung Al-Azhar, Jl. Sisimangaraja, Jakarta Selatan,” kata Al Khaththath kepada MySharing ditemui di Grand Hotel Sahid, Jakarta, Senin (30/10).

Dirinya menghimbau agar jamaah menggenakan pakaian putih-putih dan membawa sajadah. Hal ini dikhawatirkan jumlah jamaah membludak hingga pelataran halaman masjid.

Adapun tokoh yang akan  hadir adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Egi Sudjana, Ustad Sobri Lubis, dan Ustad Ahmad Cholil Ridwan.

“Ayuk kita berjamaah memakmurkan shalat subuh. Karena dengan memakmurkan subuh, inshaallah keberkahan dan jaminan kesejahteraan hidup dari Allah SWT,” kata Al Khaththath

Kembali dia menegaskan, bahwa GISS memiliki visi mewujudkan Indonesia yang berkah, aman, dan sentosa.

“Oleh karena itu yel-yel GISS, kalau saya katakant Indonesia, jamaah jawab shalat shubuh, kalau saya katakan shalat subuh dijawab Indonesia. Kalau saya katakan Indonesia shalat subuh dijawab berkah, aman, dan sentosa,” ujarnya.

Dijelaskan lebih lanjut,  dalam hadist Rasulullah, shalat subuh itu dikatakan barang siapa yang melaksanakan shalat subuh dia akan dijamin kehidupannya oleh Allah SWT.

Dalam surat Al- Hajj ayat 41, pun jelas dia, terkandung makna :”Orang-orang yang kami kokohkan kedudukan mereka dimuka bumi. Sehingga masyarakat yang aman sentosa dimuka bumi dan mereka menegakan shalat”.

“Tentu saja shalat yang paling berat adalah shalat subuh. Kata Nabi kalau sekiranya manusia tahu seberapa besar pahalanya shalat subuh,  dia akan datang ke masjid sekalipun dengan merangkak,” ungkap Al Khaththath.

Disamping itu, jelas dia lagi, shalat subuh panggilannya kata Allah SWT, sesungguhnya Alquran dibaca saat shalat subuh itu disaksikan oleh malaikat.

“Inshaallah shalat subuh kita akan disaksikan oleh malaikat, didoakan oleh malaikat, dan kita akan mendapatkan keberkahan. Allah SWT akan memberkahi umatnya pada saat pagi hari. Itu yang kita harapkan,” tukasnya.

Adapun kolaborasi dengan kejayaan Islam. Al Khaththath menuturkan, sejarah di zaman Kalifah Umar bin Abdul Adjis, krisis ekonomi bisa diselesaikan dalam tempo dua tahun.

Poin penting saat itu, yakni Kalifah Umar bin Abdul Adjis menggiatkan shalat subuh. “Sehingga kalau shalat subuhnya membludak seperti shalat Jumat, Inshaallah kita akab mengalami kejayaan Islam seperti di Turki,” tegasnya.

Disampaikan dia, GISS akan merangkul seluruh gerakan-gerakan subuh yang ada baik di tingkat kelurahan, kecamatan maupun provinsi, dengan tanpa menghilangkan organisasi masing-masing.

Karena intinya, kata Al Khaththath, GISS ini bukan sebuah organisasi semacam ormas, tapi dia  adalah sebuah gerakan pemikiran dan gerakan ibadah yang  keberadaannya bersifat melengkapi. Jadi istilahnya stabilitator dan dinamisator tidak menghilangkan identitas.

Alquran dibaca saat shalat subuh itu disaksikan oleh malaikat Click To Tweet

“Misalnya pejuang subuh mengadakan shalat subuh di suatu kecamatan. Dia logonya dipasang pejuang subuh,  kita juga tempelin GISS  tanpa menghilangkan jejak dan langkah daripada pejuang subuh sehingga semua bisa berjuang bersama-sama,” pungkas Sekjen Forum Umat Islam tersebut.