Cordoba
Mosque-Cathedral Cordoba

Mosque-Cathedral Cordoba, Masjid atau Katedral?

[sc name="adsensepostbottom"]

Cordoba menjadi salah satu saksi sejarah penyebaran Islam di Eropa. Salah satu situs bersejarahnya yang terkenal dan menjadi atraksi turis adalah katedral-masjid Cordoba.

Cordoba
Mosque-Cathedral Cordoba

Situs bersejarah tersebut sebelumnya memang adalah masjid, yang kemudian diubah menjadi katedral saat Raja Fernando III asal Spanyol kembali merebut wilayah Andalusia. Kini masyarakat lokal menyebutnya “Mosque-Cathedral”. Namun kritik terhadap situs bersejarah itu muncul ketika pengelola katedral dituding menutupi relief Islami yang telah menjadi bagian dari bangunan tersebut. Turis yang mengunjungi situs tersebut pun diberikan brosur berisi informasi yang menyebutnya sebagai katedral, dengan referensi yang sangat sedikit menyebutkan soal masjid.

Tak heran kemudian muncul kampanye Mosque-Cathedral, Heritage of All. Juru bicara kampanye, Miguel Santiago, mengatakan Mosque-Cathedral adalah jantung budaya kota Cordoba yang telah menjadi salah satu tujuan pariwisata. “Mengubah namanya (dengan hanya menyebut sebagai katedral saja) bertolak belakang dengan minat para turis yang datang ke Cordoba dan, yang lebih buruk lagi, berlawanan dengan inti historis, simbolis dan artistiknya,” jelas Santiago, dilansir dari AFP, Jumat (6/2).

Juru bicara dewan katedral lokal, Jose Juan Jimenez, menuturkan pihak gereja telah menjadi pemilik sah sejak 1236 ketika Raja Fernando III merebut kekuasaan di Andalusia dari Bani Umayyah. Sebelum menjadi masjid, bangunan itu adalah Basilika Visigoth yang dibangun pada abad ke-8. Jimenez menegaskan bahwa pihaknya tetap menjaga unsur Islami dan sejarah yang ada di dalam bangunan Mosque-Cathedral. “Kami tidak melakukan apa yang dilakukan umat muslim ketika itu yang menghancurkan basilika sebelumnya. Semua orang kini masih dapat melihat jejak-jejak Islam di dalamnya,” ujar Jimenez.

Pada tahun 1998, pemerintah mengamandemen hukum dengan mengizinkan gereja mendaftarkan tempat-tempat ibadah tertentu sebagai milik mereka sendiri walau tanpa memiliki akta. Pada 2006 keuskupan Cordoba pun mendaftarkan Mosque-Cathedral sebagai properti miliknya. “Sampai 1998 seluruh uskup di Cordoba melihat diri mereka sebagai penjaga dan pengguna Mosque-Cathedral, tapi tidak pernah sebagai pemiliknya. Ketika mereka melihat diri mereka sebagai pemiliknya, mereka mulai mengubah sejarahnya dan bahkan mengganti namanya,” ujar Santiago.

Kampanye Mosque-Cathedral, Heritage for All itu pun menilai leaflet informasi yang tidak menyebutkan unsur sejarah Islam di dalamnya sebagai sesuatu yang tak tepat. Kampanye tersebut meminta Mosque-Cathedral dikelola bersama oleh pihak gereja dan otoritas lokal sebagai situs konservasi. “Para pendeta mengetahui jamaahnya, tapi saya ragu mereka tahu banyak soal pariwisata dan budaya,” kata Santiago. Baca Juga: Wisatawan Muslim Tetap Kunjungi Paris

Sementara Presiden Asosiasi Muslim Cordoba, Kamel Mejelef, menyayangkan tindakan pengubahan sejarah Mosque-Cathedral. “Itu hal yang menyakitkan bagi kami, karena ketika umat muslim mengunjungi Cordoba mereka ingin melihat masjid, bukan katedral,” kata Mejelef. Perselisihan penyebutan Mosque-Cathedral ini pun menimbulkan petisi online di change.org yang menuntut agar otoritas Spanyol dan UNESCO mengintervensi persoalan tersebut. Hingga saat ini petisi tersebut telah didukung oleh 387 ribu orang.

Di sisi lain, Walikota Cordoba, Jose Antonio Nieto, mengutarakan kekuatirannya bila perselisihan tersebut akan berdampak pada citra kota Cordoba. “Sebelum hal ini berjalan lebih jauh, kami ingin menyampaikan bahwa Cordoba adalah kota yang terbuka, dimana masyarakatnya saling memahami dan hidup berdampingan,” kata Nieto.

Sementara, Spesialis Bangunan Bersejarah Universitas Complutense, Maria Angeles, mengungkapkan Mosque-Cathedral sebagai sebuah katedral merupakan hal yang umum di Andalusia. “Namun sebagai sebuah masjid, itu adalah bangunan yang unik,” pungkasnya. Baca: Hotel Alanda, Hotel Syariah Pertama di Daratan Spanyol

UNESCO sendiri telah memasukkan Mosque-Cathedral Cordoba sebagai Situs Warisan Dunia, bangunan dengan aristektur Islami dengan tambahan unsur Kristiani. Tahun lalu Mosque-Cathedral Cordoba menerima 1,5 juta kunjungan wisatawan, naik sembilan persen dari 2013. Pemasukannya mencapai 10 juta euro.