Pejabat dan CEO perusahaan swasta asal Dubai saat berkunjung ke Kemendag.
Pejabat dan CEO perusahaan swasta asal Dubai saat berkunjung ke Kemendag.

Kemendag Dukung Investasi Berbasis Syariah

[sc name="adsensepostbottom"]

Kementerian Perdagangan makin intensif menggarap pasar ekspor di Timur Tengah. Hal tersebut terlihat dengan kedatangan para pejabat dan CEO perusahaan swasta asal Dubai yang berkunjung ke Kemendag, Jakarta, pada (2/2/2015).

Pejabat dan CEO perusahaan swasta asal Dubai saat berkunjung ke Kemendag.
Pejabat dan CEO perusahaan swasta asal Dubai saat berkunjung ke Kemendag.

Para pejabat dan CEO perusahaan swasta asal Dubai itu berkomitmen menjalin kerja sama perdagangan dan menanamkan investasi berbasis syariah di Indonesia.

“Keinginan Dubai bekerja sama dengan Indonesia harus dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para pemangku kepentingan, termasuk dunia usaha Indonesia. Peluang ekonomi yang ditawarkan terlalu besar untuk dilewatkan melihat pesatnya perkembangan ekonomi syariah belakangan ini seperti potensi pasar, nilai konsumsi, dan nilai aset,” tegas Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional (KPI) – Bachrul Chairi menanggapi kehadiran para pejabat dan CEO perusahaan swasta asal Dubai tersebut di kantor Kemendag Jakarta.

Bachrul yang mewakili Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) – Nus Nuzulia Ishak bertemu delegasi Dubai Islamic Economy dari Persatuan Emirat Arab (PEA) yang dipimpin oleh Saed Al Awadi – CEO Dubai Export Development Cooperation, yang didampingi oleh duta besar PEA untuk Indonesia – Ahmed Abdulla Al Musally.

Delegasi Dubai Islamic Economy terdiri dari 12 orang yang merupakan pejabat pemerintah Dubai dan para CEO dan managing director perusahaan-perusahaan terkemuka Dubai.

“Pertemuan ini sangat penting bagi strategi untuk meraih target melipat-tigakan ekspor,” ujar Bachrul.

Kunjungan delegasi ini bertujuan meningkatkan kerja sama perdagangan bilateral kedua negara dalam ekonomi Islam, menjajaki business-to-business partnership dalam jangka panjang pada sektor-sektor ekonomi Islam yang sedang dikembangkan di Dubai. Para pengusaha Dubai juga menjajaki sumber produk-produk halal dari Indonesia untuk di re-ekspor melalui Dubai.

“Kami berharap kerja sama dengan Dubai ini dapat meningkatkan surplus ekspor nonmigas Indonesia 2014 ke PEA. Kita berhasil membukukan angka sebesar USD 1,16 miliar pada 2013,” ungkap Bachrul.

Selain melakukan kunjungan kehormatan dengan Kemendag, pada 3 Februari 2015 bertempat di Hotel Grand Hyatt Jakarta, delegasi Dubai Islamic Economy juga bertemu dengan kalangan swasta Indonesia dalam forum seminar dan business-to-business forum yang diadakan oleh pihak Dubai Export Development Cooperation (DEDC) dan KPMG Indonesia bekerja sama dengan KJRI Dubai, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Dubai, dan Indonesian Investment Promotion Center (IIPC) Abu Dhabi.[su_pullquote align=”right”]”Para pengusaha Dubai juga menjajaki sumber produk-produk halal dari Indonesia untuk di re-ekspor melalui Dubai”[/su_pullquote]

Sektor yang dibahas pada seminar ini adalah Islamic finance, halal food & beverage, halal logistics, serta halal pharmaceutical & cosmetics. Diharapkan melalui rangkaian kegiatan ini, delegasi Dubai Islamic Economy bisa mendapatkan gambaran jelas atas peluang kerja sama perdagangan dan investasi Islami dengan Indonesia.

Dubai menjadi pusat perdagangan luar negeri terbesar PEA karena sekitar 85% perdagangan luar negeri PEA melalui Dubai. Selain itu, penduduk Dubai yang hanya sekitar 1,8 juta orang mempunyai daya beli tinggi.

Dubai juga menjadi hub perdagangan dengan negara-negara kawasan sekitarnya di Timur Tengah, Afrika Utara, Eropa Timur, Asia Tengah, dan Asia Selatan. Sekitar 70% barang-barang yang diimpor, di re-ekspor ke negara-negara lain di kawasan sekitar. Oleh karena itu, Dubai merupakan pasar yang sangat potensial bagi produk-produk ekspor Indonesia.

Selain merupakan pasar yang mayoritas berpenduduk Muslim, Dubai juga merupakan pusat perdagangan luar negeri terbesar di PEA.

“PEA merupakan pasar potensial yang termasuk dalam target pasar strategi peningkatan ekspor lima tahun ke depan. Kerja sama dengan pihak Dubai akan membuka peluang perdagangan dan investasi yang sangat besar bagi Indonesia,” tutur Bachrul.

Tren perdagangan Indonesia-PEA selama periode 2009–2013 tumbuh positif 23,37% setiap tahunnya. Pada 2013, nilai total perdagangan tersebut mencapai USD 3,4 miliar yang terdiri dari perdagangan nonmigas mencapai USD 2 miliar dan perdagangan migas sebesar USD 1,4 miliar.

Sedangkan nilai ekspor produk nonmigas Indonesia ke PEA tercatat sebesar USD 1,6 miliar dan nilai impor produk nonmigas Indonesia dari PEA sebesar USD 420 juta.

Secara kumulatif pada periode Januari–Oktober 2014, nilai total perdagangan nonmigas Indonesia-PEA mencapai USD 2,44 miliar. Jika diperinci, nilai ekspor nonmigas Indonesia sebesar USD 2,09 miliar dan nilai impor nonmigas sebesar USD 352,65 juta. Sehingga Indonesia masih mengalami surplus sebesar USD 1,73 juta.