Maroko kebanjiran pengajuan izin pendirian bank syariah. Bank sentral Maroko telah menerima beberapa pengajuan izin bank syariah dari investor Teluk.

Chief Executive Officer Al Baraka Bank, Adnan Ahmed Yousif, telah mengonfirmasi pendirian bank syariah di Maroko. “Dengan modal 50 juta dolar AS, bank tersebut akan beroperasi pada 2015 dengan 10 kantor cabang di tahun pertamanya,” ujar Adnan, dilansir dari laman MedAfricanTimes, Jumat (13/2).
Sementara, konsultan Finéopolis Consulting, Soulaimani, mengakui dinamuka industri perbankan syariah sedang berlangsung di Maroko. “Pertanyaannya hanya apa bisnis model yang ingin diusung,” ujarnya. Sebelumnya di akhir Januari 2015 grup perbankan Attijariwafa Bank menyatakan rencananya untuk mengembangkan unit syariahnya, Dar Assafaa, tanpa beraliansi dengan investor asing. Baca Juga: Perbankan Syariah Perlu Lembaga “Bank Produk”
Dalam survei yang dilaksanakan oleh Reuters, Islamic Development Bank (IDB) dan Zawya, terungkap bahwa sekitar 98 persen orang Maroko tertarik menggunakan produk perbankan syariah. Dari sampel 800 orang berusia 18-55 tahun, sekitar 84 persen orang yang tertarik dengan produk perbankan syariah menginginkan bank menawarkan produk yang lebih murah. Sementara 43 persen responden menyatakan akan membuka rekening di bank syariah, meski kurang kompetitif dibanding bank konvensional. Di sisi lain, ada 30 persen yang mengatakan tidak ingin memakai produk keuangan syariah.
Pada tahun lalu parlemen Maroko telah mengesahkan undang-undang perbankan syariah. Langkah tersebut pun dinilai semakin memuluskan langkah Maroko dalam meraup dana dari kalangan kelas menengah dan investasi dari kawasan Teluk. Baca: Parlemen Maroko Setujui Aturan Bank Syariah

