Presiden Joko Widodo, akhirnya batal melantik Komjen Pol Budi Gunawan menjadi Kapolri. Dan memutuskan menunjuk Komjen Pol Badrodin Haiti sebagai calon Kapolri . Jokowi juga telah melantik tiga pimpinan sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sikap tegas Jokowi lainnya, lanjut Djayadi, adalah memberhentikan sementara Ketua KPK Abraham Samad dan Wakil KPK Bambang Widjojanto yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian dalam kasus yang berbeda. “Jokowi bisa saja secara formal menegakkan masalah hukum dengan intervensi terhadap Abrahram dan Bambang. Tapi, nanti Polri akan sakit hati lagi, “ katanya.
Atas keputusan memberhentikan kedua pimpinan KPK tersebut, Jokowi kembali mengambil langkah tegas dengan melantik tiga orang pimpinan sementara KPK, pada Jumat 20 Februari 2015 pagi tadi di Istana Negara. Mereka adalah Johan Budi Sapto Prabowo, Taufiequrrachman Ruki dan Indriyanto Seno Aji. “Jokowi telah menyelamatkan KPK melalui Peraturan Presiden (Perpu) dengan melantik tiga orang Pelaksana tugas (Plt) KPK. Johan Budi dan Taufiequrracham tack recordnya sangat bagus,” kata Djayadi.
Menurutnya, pengangkatan ketiga pimpinan sementara KPK itu, bertujuan untuk menjalankan tugas-tugas KPK jangan sampai tertunda untuk mengusut kasus korupsi lainnya. Sedangkan terkait Abraham dan Bambang kalau memang benar bersalah akan diproses hukumnya. Tapi kalau terbukti tidak bersalah, maka mereka akan kembali bertugas lagi di KPK.
Kembali Djayadi menegaskan, bahwa keputusan Jokowi dalam menjernihkan konplik antara KPK dan Polri sudah benar. “Jokowi tidak mengkerdilkan KPK, justru menyelamatkan KPK. Membatalkan BG dilantik, dan menunjuk Badrodin Haiti calon kapolri serta melantik tiga orang Plt KPK adalah jalan tengah terbaik untuk saat ini,” tegasnya.
Mengapa jalan tengah ini dikatakan terbaik, lanjut Djayadi, dikarenakan pencalonan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri telah menimbulkan perbedaan pendapat di masyarakat. Begitu pula dengan penetapan tersangka dua pimpinan KPK yakni Abraham dan Bambang, telah menuai amarah rakyat yang menggangap bahwa KPK akan dikerdilkan.
Maka untuk menciptakan ketenangan masyarakat Indonesia atas kisruh KPK dan Polri serta memperhatikan kebutuhan pihak kepolisian untuk segera dipimpin Kapolri yang definitif. Jokowi pun mengusulkan Badrodin Haiti ke DPR sebagai calon Kapolri. “Sikap tegas Jokowi adalah untuk ketenangan rakyat Indonesia,” pungkas Djayadi.

