Harga beras yang terus merangkak dalam dua pekan terakhir ini, kembali dikeluhkan oleh warga Jakarta. Mereka menggangap harga kenaikan beras di kisaran Rp 1000 –Rp 1500 perliter ini memberatkan.

Menurutnya, kenaikan harga beras sudah menembus kisaran Rp 1000- Rp 1500 perliter. ”Saya biasanya beli beras yang harganya Rp 8.500 perliter, sekarang berubah harga jadi Rp 10.000 perliter. Kalau mau naik, ya Rp 200 atau Rp 300 perliter. Jangan terlalu nyekik rakyat,” kata Reniar.
Supardjo, pedagang nasi goreng di Jalan Tendean Raya Mampang Jakarta Selatan menuturkan, sekali pun harga beras naik, tapi ia belum menaikan harga dagangannya. ”Saya enggak tega kalau mau naikin harga nasi goreng. Paling porsinya dikurangi sedikit saja dengan tetap menjaga kualitas rasa,” kata Supardjo.
Begitu pula dengan pedagang ayam bakar di Jalan Bangka Raya. Meski pun harga beras naik, tapi ia tidak menaikan harga jualnya. ”Waktu kenaikan BBM, saya sudah naikkan dari seporsi Rp 15.000 menjadi Rp 17.000. Kalau mau dinaikkan lagi kasian pelanggan,” kata Jono. .
Jono, biasanya membeli beras karungan 50 kilogram seharga Rp 500.000. Namun sekarang ini, naik menjadi Rp 550.000 perkarung. ”Naiknya cukup besar Rp 50000 perkarung. Padahal kalau dulu naiknya cuma Rp 10.000 perkarungnya,” katanya.
Jono sendiri tidak mau mengambil risiko dengan mengganti beras kualitas rendah maupun mengurangi porsi nasinya. Alasannya, takut pelanggannya berkurang.
Sementara Ningtias, pedagang beras eceran di Cijantung Jakarta Timur mengeluhkan, harga beras jenis Mentik Wangi yang semula Rp 470.000 perkarung, sekarang naik menjadi Rp 560.000 perkarung. ” Dulu, saya masih jual Rp 8500 perliter, sekarang mah Rp 9000 perliternya. Beras yang Rp 7500 perliter, dijual Rp 8.500 perliter,” kata Ning kepada MySharing, Selasa pagi (24/2).
Joseph, agen beras di Jalan Pertengahan Cijantung Jakarta Timur, mengatakan, sudah dua pekan ini harga beras terus melonjak. Dirinya pun terpaksa mengurangi pasokan beras. ”Saya memasok beras, selama dua hari 10 ton. Tapi karena harga beras naik, saya kurangi setengahnya,” katanya.
Ia mengakui jika pasokan beras masih tersedia, namun harga masih di atas normal. Ia pun menahan diri untuk membeli, sambil menunggu harga beras normal kembali. Menurutnya, kenaikan beras di agen, lebih disebabkan pasokan beras dari daerah berkurang karena gagal panen akibat hujan yang menyebabkan banjir. ”Saya dipasok beras dari Indramayu Jawa Barat, ” kata Joseph. Ia juga mengungkapkan, meski harga beras naik, tapi komoditasnya relatif stabil. Sebab beras adalah kebutuhan pokok.

