Abdullah Yazid - Ketua Pengurus Inkopsyah BMT
Abdullah Yazid - Ketua Pengurus Inkopsyah BMT

Inkopsyah BMT Targetkan Pembiayaan Rp 1,3 Trilyun di 2015

[sc name="adsensepostbottom"]

Inkopsyah BMT terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir ini. Lalu seperti apa target kinerja bisnis mereka di tahun 2015?

Abdullah Yazid - Ketua Pengurus Inkopsyah BMT
Abdullah Yazid – Ketua Pengurus Inkopsyah BMT

Dalam pembukaan Rapat Anggota Tahunan (RAT) XIV pada 25 Februari 2015 di Hotel Ibis Cawang, Jakarta, Induk Koperasi Syariah Baitul Maal wat Tamwil (Inkopsyah BMT) yang merupakan induk dari koperasi syariah di seluruh Indonesia, mencanangkan target penyaluran pembiayaan yang signifikan pada tahun 2015 ini.

“Rencana bisnis di tahun 2015, Inkopsyah BMT akan menyalurkan dana pembiayaan sebesar Rp. 1,3 triliun, dengan dua pola, yaitu channeling dan eksekuting. Penambahan modal bertambah menjadi Rp 72 miliar, dan aset diharapkan bisa menjadi Rp. 550 milyar. Sementara target SHU (sisa hasil usaha) sebesar Rp. 8,5 miliar,” demikian diungkapkan Ketua Pengurus Inkopsyah BMT – Abdullah Yazid di momen pembukaan acara RAT XIV ini.

Abdullah Yazid lalu menjelaskan, bahwa RAT ini merupakan momen tahunan yang penting bagi Inkopsyah BMT. “Dalam RAT ini, pengurus akan melakukan pemaparan kinerja tahun 2014 yang menunjukkan kinerja positif dengan aset bersih meningkat menjadi Rp 305 miliar dari sebelumnya per 31 Desember 2013 masih sebesar Rp 229 miliar. Sedangkan total pembiayaan sampai dengan tahun 2014, telah mencapai Rp 600 miliar,” papar Abdullah Yazid dengan bersemangat.

Abdullah Yazid dalam kesempatan ini juga mengungkapkan tentang pertumbuhan positif lembaga koperasi sekunder yang dipimpinnya ini. Dijelaskan Abdullah Yazid, saat ini Inkopsyah BMT terus tumbuh dan berkembang di tanah air, dengan jumlah total 432 koperasi syariah (BMT) sebagai anggotanya yang tersebar di 33 provinsi di seluruh Indonesia. Sementara itu, jumlah modal Inkopsyah BMT sendiri saat ini telah mencapai Rp 33 miliar.

Namun demikian, seiring dengan keberhasilan yang telah diraih oleh Inkopsyah BMT sejauh ini sebagai sebuah lembaga koperasi sekunder yang memayungi ratusan BMT/koperasi syariah, Abdullah Yazid menjelaskan, bahwa masih ada pekerjaan rumah penting yang masih harus mereka lakukan, yaitu memeratakan pertumbuhan BMT yang saat ini masih timpang.

“Kita masih perlu meningkatkan pemerataan pertumbuhan BMT. Karena sekitar 80% BMT, masih terpusat di Pulau Jawa, dan sebagian Sumatra. Konsentrasi pertumbuhan BMT tersebut harus digeser, dengan mengembangkan BMT di luar Pulau Jawa, seperti Indonesia Tengah dan Timur. Visi ini perlu digarap dengan serius, mengingat wilayah Tengah dan Timur sesungguhnya menyimpan potensi ekonomi yang sangat besar, sekaligus dakwah secara ekonomi sangat diharapkan oleh masyarakat di wilayah tersebut,” demikian Abdullah Yazid.