Pop-up store biasanya muncul hanya untuk sesaat dan berada di dalam pusat perbelanjaan. Konsep itu pun kini diperluas dengan pop-up mall. Setelah konsep tersebut kali pertama dicetuskan di London melalui Boxpark, Austria kini juga memiliki pop-up mall, yaitu Stadtbiotop.

Stadtbiotop yang akan berlokasi di Krieau, Wina ini akan menggunakan situs konstruksi gedung yang masih kosong dan didesain sesuai dengan model Boxpark London dan Frau Gerolds Garten Zurich. Sekitar 15 kontainer kapal akan ditransformasi menjadi toko pakaian, dimana desainer muda dan brand terkenal dapat menjajakan produknya. Selain itu, Stadtbiotop juga dapat menjadi meeting point bagi para seniman muda, penyelenggaraan event gastronomi dan pasar loak.
Sebagaimana dilansir dari greenfudge, Senin (23/3), Stadtbiotop hanyalah tempat perbelanjaan dan kebudayaan sementara sebelum lokasinya akan kembali berpindah. Kali pertama Stadtbiotop akan menempati sebuah situs konstruksi bangunan pusat kota di Wina. Untuk selanjutnya Stadtbiotop akan berlokasi di situs kontruksi bangunan lainnya yang masih tersedia dan belum terpakai. Baca Juga: Bisnis Baru Aplikasi Line, Supermarket Online
Konsep pop-up shop awalnya berasal dari Amerika Serikat. Idenya bermula untuk menjual produk edisi terbatas di toko temporer, yang kemudian akan berpindah lokasi ketika seluruh produk telah terjual. Pop-up store ini biasanya hanya buka untuk beberapa jam, namun dalam kasus lainnya bisa dalam waktu lama, seperti yang dilakukan Stadtbiotop di Austria atau Boxpark di London. Baca: Solarbox, Boks Telepon yang Ramah Lingkungan
Pop-up shop pun dinilai sebagai langkah paling ramah lingkungan untuk menjajakan produk, dibanding mall yang berbiaya tinggi dan membutuhkan banyak energi listrik. Pop-up mall biasanya menempati lahan kosong dan menggunakan objek dan material daur ulang untuk mendirikan pop-up shop, sehingga menghemat penggunaan energi.

