International Festival of Language and Couture (IFLC) menjadi ajang promosi budaya Indonesia, sekaligus tantangan untuk menjadi lebih baik khususnya di bidang pendidikan.

Indonesia menjadi tuan rumah pelaksanaan IFLC 2015 yang diselengarakan di Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta, Sabtu (11/4). Festival yang diikuti ratusan pelajar dari berbagai negara ini dihadiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan dan Ketua MPR Zulkifli Hasan.
Dalam sambutannya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan mengatakan, budaya merupakan pembentuk karakter dan perilaku manusia. Indonesia sebagai tuan rumah berkemsepatan memperkenalkan beragam budaya yang bisa menjadi contoh adanya persatuan dan saling menghormati.
Menurutnya, bahwa salah satu kebudayaan Indonesia yang bisa menjadi contoh persatuan adalah pertunjukan angklung dan tari saman. “Penampilan angklung dan tari saman membutuhkan kerjasama tim. Ini menunjukkan kerjasama tim untuk mengubah dunia,” kata Anies. Baca: Populerkan Bahasa Indonesia di Ajang IFLC.
Mendikbud mengakui, bahwa pelaksanaan IFLC ini menjadi tantangan tersendiri bagi bangsa Indonesia untuk memberikan yang terbaik, khususnya di bidang pendidikan. “Bagi kita bangsa Indonesia, ini menjadi pembelajaran sekaligus tantangan. Mereka yang berasal dari Turki datang jauh-jauh ke Indonesia untuk mengajar. Ini tantangan bagi kita untuk menjadikan pendidikan lebih baik,” kata Anies.
Pada kesempatan yang sama, Ketua MPR Zulkifli Hasan mengatakan, acara seperti ini banyak mendatangkan nilai positif, selain bisa bertukar ilmu juga bisa saling melestarikan nilai-nilai budaya. “Festival bahasa dan budaya untuk menambah persahabatan, perdamaian dan ilmu,” kata Zulkifli.
Presiden IFLC Indonesia Didik J Rachbini menyampaikan, di Indonesia, bahasa dan budaya menjadi hal yang tidak bisa terpisahkan. “Pertama kali diadakan di Indonesia, peserta membeludak ribuan. Ini bukti bahwa bahasa dan budaya bisa bertemu membangun semangat perdamaian dunia,” kata Didik dalam sambutannya,
Acara ini menampilkan pertunjukkan seni dari berbagai negara sahabat, seperti tarian dan nyanyian. Acara ini pun diawali dengan tarian anak-anak dengan diringi lagu sambil mengibarkan bendera merah putih dan bendera-bendera negara sabahat. Sebagai pembuka pula, menampilan seni angklung Mang Udjo mampu menghipnotis semua yang hadir di festival bahasa dan budaya Internasional ini. Baca: IFLC, Satukan Dunia Dengan Bahasa dan Budaya.

