Indonesia tidak hanya dikenal sebagai negara dengan populasi penduduk terbanyak keempat di dunia, namun juga sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim. Potensi tersebut pun membuat Indonesia menjadi kiblat untuk tiga sektor riil. Apa saja?

Presiden Direktur Karim Business Consulting, Adiwarman A Karim, memaparkan Indonesia memiliki permintaan besar, namun di saat yang sama juga punya creative supply. “Karena dua hal ini Indonesia menjadi kiblat dunia sektor riil untuk tiga sektor penting yaitu kiblat dunia untuk pangan halal, fashion muslim dan islamic fun and entertainment (hiburan Islami),” kata Adiwarman dalam Seminar Ikatan Ahli Ekonomi Islam ‘Integrasi Keuangan Syariah Menuju Stabilitas Sistem Keuangan dan Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan’, Selasa (14/4).
Untuk industri pangan halal, tutur Adiwarman, Indonesia telah memiliki standar sertifikasi halal yang menjadi acuan berbagai negara. “Sebelumnya kita tidak memikirkan sertifikasi halal sampai barang dari Amerika, Australia dan Eropa masuk ke Indonesia memakai sertifikat halal Malaysia, karena itu MUI mengeluarkan sertifikat halal,” ujar Adiwarman. Setidaknya 38 negara telah mengikuti standar sertifikasi halal Indonesia. Baca: Inilah Lembaga Sertifikasi Halal Asia yang Diakui LPPOM MUI
Di sisi hiburan Islami, Adiwarman mengutarakan Indonesia juga menjadi kiblat dunia. “Di Indonesia Islamnya heterogen, berbagai mazhab ada. Lagu dan sinetron Islam ada, sampai ke spa dan karaoke syariah,” ujar Adiwarman. Sementara di sektor busana muslim, Adiwarman mengatakan industri busana muslim Indonesia berkembang sangat pesat dalam beberapa tahun terakhir. Beragam busana muslim mudah ditemui dimana-mana. Indonesia pun menargetkan menjadi kiblat busana muslim dunia pada 2020.
Pada Januari-November 2014, nilai ekspor fashion Indonesia mencapai 12,51 miliar dolar atau meningkat 16,59 persen dari periode sama tahun 2013. Nilai ekspor tersebut termasuk produk busana muslim karya para desainer Indonesia. Tujuan ekspor diantaranya Amerika Serikat, Jepang, Jerman, dan Uni Emirat Arab.
Selain tiga sektor riil di atas, Indonesia pun memiliki kekuatan lainnya di sektor keuangan. Di sektor tersebut, menurut Adiwarman, Indonesia menjadi yang terdepan dalam bank ritel syariah. Pada Statistik Perbankan Syariah per Januari 2015 total ada 19,4 juta nasabah dana pihak ketiga dan pembiayaan.
“Jika digabungkan dengan nasabah asuransi syariah, multifinance syariah, pegadaian syariah, reksadana syariah dan BMT, maka jumlahnya lebih besar dari Malaysia, Singapura dan Brunei digabung jadi satu,” tukas Adiwarman. Baca: Indonesia, Bank Syariah Retail Terbesar di Dunia

