HSBC baru saja menerbitkan survei bertajuk “Future of Retirement”. Survei yang mengulas kesiapan orang Indonesia dan dunia dalam menghadapi masa pensiun.

Head of Wealth Management HSBC Indonesia, Steven Suryana, mengatakan pihaknya juga melihat adanya kecenderungan pada lebih dari tiga perempat usia pekerja yang berencana untuk melalui masa semi pensiun sebelum pensiun sepenuhnya. “Dalam masa semi pensiun tersebut, 44 persen ingin tetap menjalani pekerjaan mereka saat ini namun dengan jam kerja yang lebih sedikit, 44 persen lainnya menyatakan ingin melakukan pekerjaan yang berbeda dengan pekerjaan saat ini dengan jumlah jam kerja yang juga lebih sedikit, dan 11 persen sisanya merencanakan untuk bekerja dengan jumlah jam kerja sama, meski pekerjaannya berbeda,” jelas Steven dalam siaran pers yang diterima mysharing, akhir pekan lalu.
Ia menambahkan keinginan untuk melalui masa transisi dengan menjalani periode semi pensiun pun lebih banyak karena pilihan, bukan karena keharusan. Pada umumnya, responden ingin tetap menjalani gaya hidup aktif dan memang menikmati bekerja. “Ada juga faktor budaya yang mempengaruhi gaya hidup setelah pensiun,” ujar Steven. Baca: Hong Kong Nilai Indonesia Pasar Gaya Hidup Potensial
Sementara, hampir seperempat atau 23 persen dari usia pekerja menyatakan alasan utama yang menghambat persiapan yang cukup untuk pensiun adalah ketidakmampuan mereka untuk menyisihkan pendapatannya. Alasan lain bagi dua pertiga atau 66 persen dari mereka menyatakan sedang memiliki kewajiban yang lebih mendesak. Sedangkan 52 persen responden usia pekerja dan 49 persen responden usia pensiun menyatakan mereka tidak memulai persiapan lebih awal.
Faktor lain dari ketidaksiapan ini tampak pula dari perbedaan kontras antara responden usia pekerja yang berencana akan menyisihkan hampir seperempat dari pendapatannya untuk tabungan pensiun, dan responden usia pensiun yang menyatakan bahwa dulu mereka hanya menyisihkan kurang dari 15 persen dari tabungannya. Baca: Investor Indonesia Paling Percaya Diri di Asia
“Karenanya, penting bagi kita untuk untuk memulai perencanaan pensiun sedini mungkin. Indonesia adalah negara yang memiliki angka terendah, sebesar 12 persen, dibanding negara lain yang disurvei, yang percaya bahwa usia 30 adalah usia maksimal untuk memulai perencanaan pensiun,” pungkas Steven.

