OJK: Industri Keuangan Harus Tingkatkan Penetrasi

[sc name="adsensepostbottom"]

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berharap industri nasional membuka akses keuangan ke seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

Ketua OJK
Ketua OJK, Muliaman D Hadad.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D Hadad mengharapkan industri keuangan meningkatkan penetrasi keuangan.

Menurutnya, masih banyak masyarakat yang belum mempunyai akses keuangan. Oleh karena itu, penetrasi perlu dilakukan ke seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.

Menurutnya, masyarakat secara menyeluruh harus paham tentang instrumen keuangan sehingga dapat memperoleh investasi yang lebih besar. “Industri keuangan nasional harus membuka akses ke bawah sehingga penetrasi keuangan sampai ke bawah,” kata Muliaman, dalam seminar “Strategis Mewujudkan Arsitektur Sistem Keuangan dan Perbankan Nasional yang Tangguh,” di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu (13/5).

Menurutnya, negara akan memiliki potensi pandangan yang semakin besar dengan melibatkan seluruh penduduk Indonesia untuk berinvestasi di industri keuangan. Kalau kuat di bawah, di mana besar sekali penduduk Indonesia. Maka akan lebih solid dan membuat industri keuangan Indonesia akan semakin stabil.[su_pullquote align=”right”]”Kalau kuat di bawah, di mana besar sekali penduduk Indonesia. Maka akan lebih solid dan membuat industri keuangan Indonesia akan semakin stabil.”[/su_pullquote]

Lebih lanjut ia menuturkan, bahwa pentingnya mengontrol konglomerasi di perbankan sehingga perbankan tidak semata-mata memiliki orang per orang. Oleh karena itu, konglomerasi harus dihindarkan sehingga tidak ada penguasaan industri keuangan oleh kepemilikan atau kelompok. “Penetrasi keuangan harus merata untuk menghindari kerentanan perekonomian nasional,” pungkasnya.