(Ki-Ka): Direktur Prudential Indonesia Nini Sumohandoyo, Presiden Direktur Prudential Indonesia Rinaldi Mudahar, dan Direktur Prudential Indonesia John Oehmke dalam konferensi pers Hasil Kinerja Bisnis Prudential Indonesia Q1 2015. Dok Foto: Prudential

Kuartal I 2015, Kontribusi Premi PruSyariah Capai 15%

[sc name="adsensepostbottom"]

Sampai kuartal pertama 2015, total premi lanjutan Prudential Syariah (PruSyariah) tumbuh 21 persen. Ini menunjukkan masyarakat semakin menyadari pentingnya proteksi jangka panjang.

(Ki-Ka): Direktur Prudential Indonesia Nini Sumohandoyo, Presiden Direktur Prudential Indonesia Rinaldi Mudahar, dan Direktur Prudential Indonesia John Oehmke dalam konferensi pers Hasil Kinerja Bisnis Prudential Indonesia Q1 2015. Dok Foto: Prudential
(Ki-Ka): Direktur Prudential Indonesia Nini Sumohandoyo, Presiden Direktur Prudential Indonesia Rinaldi Mudahar, dan Direktur Prudential Indonesia John Oehmke dalam konferensi pers Hasil Kinerja Bisnis Prudential Indonesia Q1 2015. Dok Foto: Prudential

Direktur Prudential Indonesia, John Oehmke, mengatakan bisnis syariah adalah pilar penting untuk pertumbuhan bisnis Prudential yang merupakan market leader dalam industri asuransi syariah. “Asuransi syariah menjadi bagian utama strategi kami untuk maju ke depan, dan kami bersyukur terus tumbuh baik. Kami akan terus fokus untuk mendukung asuransi syariah ini,” katanya dalam pemaparan kinerja kuartal I 2015, Selasa (16/6).

John melanjutkan walau perekonomian melambat dan penetrasi asuransi masih rendah, termasuk asuransi syariah, pihaknya melihat ada peluang yang besar ke depannya. Pada kuartal I 2015, total premi lanjutan PruSyariah tumbuh 21 persen menjadi Rp 556,73 miliar dari Rp 458,73 miliar pada periode sama tahun lalu. “Total bisnis baru syariah mencakup seluruh lini produk. Kontribusi asuransi syariah terhadap portofolio premi sekitar 15 persen,” ujar John. Sekitar 50 persen investasi portofolio PruSyariah ada di ekuitas, sedangkan total hasil investasi tercatat lebih dari 8 persen.

Sementara, Presiden Direktur Prudential Indonesia Rinaldi Mudahar, mengatakan dengan premi lanjutan yang tumbuh 21 persen membuktikan masyarakat yang memiiliki asuransi syariah telah mengerti pentingnya perlindungan jangka panjang dalam asuransi jiwa. “Jadi masyarakat Indonesia sudah menyadari tentang asuransi syariah untuk memperkecil ketimpangan proteksi di Indonesia,” kata Rinaldi. Baca: Asuransi Syariah atau Konvensional?

Secara total Prudential Indonesia mencatatkan pertumbuhan total pendapatan premi sebesar 20 persen, atau senilai Rp 7,09 triliun pada kuartal pertama tahun 2015 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan total pendapatan premi tersebut didorong oleh adanya pertumbuhan positif terhadap total premi bisnis baru dan total premi lanjutan. Baca: UU No 40 Perasuransian Diharapkan Angkat Industri Asuransi Syariah

Rinaldi menjelaskan total premi bisnis baru pada kuartal pertama 2015 mengalami pertumbuhan sebesar 18 persen, atau setara Rp 2,77 triliun. Prudential juga mencatat bahwa pendapatan premi dari total premi lanjutan juga menunjukkan peningkatan sebesar 21 persen atau sekitar Rp 4,32 triliun yang menunjukkan adanya peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya melanjutkan kepemilikan proteksi jangka panjang. “Hal ini sejalan dengan komitmen Prudential Indonesia untuk terus berupaya menjembatani kesenjangan proteksi di negeri ini dengan memberikan perlindungan jangka panjang kepada masyarakat Indonesia,” ujar Rinaldi.

Pada kuartal pertama 2015 ini, Prudential Indonesia mencatat kenaikan total dana kelolaan sebesar 26 persen menjadi Rp 58,13 triliun, didorong oleh pertumbuhan total pendapatan premi dan kinerja pasar Indonesia yang kuat. Total aset perusahaan juga tercatat meningkat sebesar 23 persen menjadi Rp 63,20 triliun. Sementara, total klaim dan manfaat yang dibayarkan meningkat 56 persen, atau sekitar Rp 3,21 triliun.