Bank Syariah Bukopin (BSB) menargetkan dana murah sebesar 24 persen dari total penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada akhir tahun 2015.

“Kami berusaha meningkatkan porsi dana murah dari tahun ke tahun dan mencapai komposisi ideal, yakni 30-40 persen. Untuk tahun ini, kami targetkan sebesar 24 persen,” kata Riyanto, kepada MySharing di sela-sela buka puasa bersama media di Peragu Restoran, Jakarta, Kamis malam (2/7).
Riyanto menyatakan, hingga semester I/2015, nilai DPK yang berhasil dihimpun perseroan mencapai Rp 4 triliun atau meningkat sebesar 24,3 persen dari total nilai DPK semester I tahun lalu senilai Rp 3,3 triliun. Hingga akhir tahun ini, BSB memproyeksikan pencapaian DPK senilai Rp 4,2 triliun.
Untuk menggenjot dana murah perseroan, kata Riyanto, BSB menawarkan produk tabungan yang diluncurkan bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan enam bank syariah, yaitu Simpanan Pelajar iB (Simple iB). Adapun persyaratan untuk membuka tabungan ini relatif mudah dengan fitur sederhana dan menarik. “Produk tabungan ini bertujuan mengedukasi dan mendorong budaya menabung sejak dini,” ujar Riyanto.
Hanya dengan Rp 15.000, lanjutnya, pelajar bisa membuka rekening tabungan dan dengan setoran awal senilai Rp 1.000 sudah bisa mendapat kartu anjungan tunai mandiri (ATM), untuk melakukan transaksi penarikan tunai serta pembayaran secara elektroik yang dibebaskan dari biaya administrasi bulanan.
Untuk memasarkan produk tabungan, BSB melakukannya dengan skema direct selling ke komunitas yang telah menjadi mitra perseroan. “Salah satunya perseroan bekerjasama dengan Muhammadiyah. Kami juga berencana untuk mengadakan kembali program tabungan berhadiah,” ujarnya.

