Meskipun banyak pengamat mengatakan, gejolak perekonomian makro dunia maupun tanah air yang terus melambat akan berdampak signifikan terhadap realisasi investasi di Indonesia, namun demikian kenyataannya berkata lain.

Menurut data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi penanaman modal triwulan II-2015 ini mengalami peningkatan sebesar 16,3 persen, jika dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun 2014.
“Peningkatan realisasi penanaman modal PMA dan PMDN yang cukup konsisten ini sejalan dengan survey index persepsi investor oleh Roy Morgan, yang menempatkan Indonesia pada posisi yang tertinggi, yaitu menjadi negara tujuan investasi yang paling menarik dari kacamata persepsi investor dalam dan luar negeri,” demikian dikemukakan Kepala BKPM Franky Sibarani di Jakarta hari ini.
Dari jumlah Rp135,1 triliun tersebut , realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) tercatat sebesar Rp42,9 triliun, atau sekitar 31,8 persen. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 12,3 persen jika dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu, yang tercatat sebesar Rp38,2 triliun.
Sementara, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp92,2 triliun, atau mencapai 68,2 persen. Angka ini juga menunjukkan peningkatan sekitar 18,2 persen jika dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun 2014 yang sebesar Rp78 triliun.

