Indonesia Dinilai Berprospek Menjanjikan di ASEAN

[sc name="adsensepostbottom"]

Di awal pekan ini Perdana Menteri Inggris David Cameron melawat ke Indonesia. Lembaga keuangan global HSBC yang berbasis di Inggris pun merespon positif kunjungan tersebut.

potensi pasar aseanCountry Manager & Chief Executive of HSBC di Indonesia Sumit Dutta menuturkan HSBC menyambut positif kunjungan delegasi diplomatik Inggris, termasuk Perdana Mentri David Cameron ke Jakarta, sebagai bagian dari perjalanan regional Inggris dalam rangka memajukan perdagangan dan investasi antara negara-negara ASEAN dan Inggris.

“Kunjungan delegasi dari Inggris termasuk Perdana Mentri David Cameron merupakan suatu bukti nyata akan pentingnya peningkatan perdagangan, investasi dan konektivitas antara negara-negara ASEAN bagi Inggris ,” kata Dutta, dalam siaran pers yang diterima mysharing, Jumat (31/7). Baca: Seberapa Besar Potensi Pasar ASEAN?

Dutta menuturkan HSBC melihat minat dan potensi yang sangat besar pada koridor bisnis antara Inggris-ASEAN di antara nasabah yang berorientasi internasional dalam beragam sektor seperti manufaktur, infrastruktur dan bisnis maupun layanan finansial. Untuk berbagai perusahaan di kedua sisi koridor tersebut, keberhasilan sangat bergantung pada pemahaman dinamika pasar, lingkungan bisnis serta lingkup pertaruran yang berlaku. “Pertumbuhan ASEAN sebagai sebuah unit ekonomi menawarkan peluang yang sangat menarik bagi bisnis asing dalam berbagai bidang industri,” tukas Dutta.

Mengomentari hubungan bilateral antara Indonesia dan Inggris, Dutta memahami bahwa Indonesia ingin menjadi tujuan utama bagi investasi asing, termasuk dari Inggris. “Yang jelas kunjungan ini membuktikan bahwa Indonesia adalah negara dengan prospek investasi yang menjanjikan di ASEAN, berdasarkan jumlah populasi, posisi geografis dan pertumbuhan ekonomi yang stabil,” paparnya. Baca: Investasi di Indonesia Masih Bergairah, Triwulan II 2015 Rp 135,1 T

Pada kesempatan Investor Day bulan Juni 2015 lalu, HSBC telah mengumumkan bahwa ASEAN merupakan wilayah prioritas sebagai bagian dari strategi bisnis “Poros di Asia”. Sejalan dengan akan diresmikannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di tahun 2016, maka kunjungan PM Cameron kali ini semakin memperkuat tingkat kepercayaan pada ASEAN. MEA akan membuka jalan bagi perdagangan bebas antarnegara baik di dalam maupun di luar wilayah ASEAN, dan memiliki potensi untuk menjadi motor penggerak keempat bagi pertumbuhan ekonomi global selain China, Amerika Serikat dan Eropa.