Pulau Jeju adalah obyek wisata populer di Korea Selatan. Namun, wisatawan Muslim mengalami kesulitan saat berkunjung ke pulau tersebut. Ini dikarenakan kurangnya restoran halal dan fasilitas ibadah.

Sebagaimana dilasir dari The Korea Bizwire, Jumat (7/8) menyebutkan hasil sebuah survei yang dilakukan pada 405 pengunjung Muslim di pulau Jeju. Sebanyak 74,9 persen menjawab bahwa pulau di selatan Korea itu kekurangan restoran halal dan tempat ibadah. Adapun makanan yang paling mereka nikmati sebagian besar ayam, ikan dan sayuran yakni 69, 1 persen.
Empat bisnis akomodasi di Jeju memiliki fasilitas shalat, sedangkan tiga restoran terjamin kehalalannya. Restoran halal itu bergaya India dan restoran Baghdad, yang berlokasi di kawasan City Hall.
Setelah dibuka tahun 2006, Baghdah telah memiliki sertifikat halal. Domba dan hidangan vegetarian selalu halal. Namun demikian, untuk sajian ayam halal, pengunjung harus membuat reservasi setidaknya satu hari lebih awal. Maklum saja, restoran ini biasanya menggunakan ayam lokal, begitu pula daging di pesan dari daratan. Restoran Baghdad ini sangat menolong wisatawan Muslim saat bingung mencari makanan halal.
Adapun 76 persen respoden merasa puas dengan perjalanan mereka ke Jeju. Meski diakuinya masih kurang restoran halal. Sedangkan tempat yang paling mereka sukai adalah pantai Seopjikoji, Seongeup Folk Village, Gua Manjanggul, Batu Yongduam dan tebing Jusangjeoli.
Survai ini dilakukan dari April sampai Juni 2015 lalu oleh lembaga polling profesional. Lembaga ini mengajukan survai pada wisatawan Jeju dari negara Muslim di Asia Tenggara seperti Malaysia dan Indonesia.

