Juru Bicara HTI – M. Ismail Yusanto sangat menyayangkan terhadap kesalahan Indonesia di masa lalu, yang bukannya menjadikan mata uang emas sebagai penjaga kestabilan moneter nasional, tapi malah justru meninggalkannya.

Menurut Ismail, dengan meninggalkan mata uang emas, itu adalah suatu kebodohan terbesar dari bangsa ini.
“Kita menandatangani perjanjian dengan IMF dan menyetujui untuk tidak menggunakan emas, ini adalah intervensi yang luar biasa terhadap kedauatan Indonesia dalam masalah moneter. Hasilnya, terlihat jelas keuangan Indonesia menjadi rapuh,” lanjut Ismail lagi.
Karena itu, menurut Ismail, harus ada semacam revolusi atau keberanian bagi bangsa ini untuk bisa beralih guna memanfaatkan mata uang emas sebagai penjaga kestabilan moneter negara Indonesia.
“Harus ada keberanian. Namun jujur, saya pesimis keberanian itu apakah ada, selama kita (Indonesia) masih dalam kondisi sekuler seperti sekarang ini,” jelas Ismail Yusanto – Jubir HTI menutup pembicaraan dengan MySharing.

