Menurut Menkeu Bambang Brodjonegoro – perekonomian global diprediksi akan lebih baik pada tahun depan dibandingkan kondisi tahun ini. Apa indikatornya?

“Yang pertama, kepastian mengenai kenaikan tingkat bunga Amerika Serikat. Dengan kepastian tersebut, menurutnya, spekulasi dapat dihindari. Itu penting, karena yang terjadi sekarang adalah ketidakpastian, dan itulah yang kemudian ikut mengganggu mata uang dari berbagai negara,” tegas Bambang.
Lalu yang kedua, menurut Bambang, pada tahun 2016, Tiongkok diperkirakan tidak akan melakukan devaluasi mata uangnya dalam skala besar.
“Perekonomian Tiongkok pun akan lebih stabil, sehingga akan memberikan dampak positif bagi perekonomian global. China (Tiongkok) mungkin sudah tidak melakukan devaluasi dalam skala besar, sehingga ekonominya dianggap sudah stabil dan ujungnya adalah ekonomi global juga lebih pasti,” jelas Bambang.
Dengan kedua faktor tersebut, Dana Moneter Internasional (IMF) memproteksi perekonomian global tahun depan akan tumbuh pada kisaran 3,8 persen, lebih baik dari prediksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini yang diperkirakan berada pada kisaran 3,2 persen.
“Dengan demikian, IMF, paling tidak sampai Bulan Juli kemarin dan dalam sidang G20 masih beranggapan bahwa 2016 akan lebih baik daripada 2015, dengan pertumbuhan 3,8 persen,” demikian tutup Bambang Brosjonegoro – Menteri Keuangan R.I.

