Dubai semakin serius mengembangkan industri keuangan syariah. Saat ini rencananya adalah dengan mendirikan bank syariah ekspor-impor.

Direktur Pelaksana Dubai Department of Economic Development Sami Al Qamzi, mengatakan bank syariah tersebut nantinya akan menawarkan solusi pembiayaan komersial yang inovatif bagi berbagai perusahaan dan organisasi di sektor perdagangan komoditas. “Selain itu, ini juga akan meningkatkan status Uni Emirat Arab dalam lanskap keuangan dan komersial,” kata Al Qamzi, dilansir dari Islamic Finance News, Kamis (8/10). Baca: Dubai Geser Malaysia Jadi Pusat Sukuk Global
Rencana pendirian bank syariah ekspor-impor ini merupakan bagian ambisi Dubai yang ingin menjadi pusat ekonomi syariah global. Bank syariah tersebut akan mendapat mandat untuk mendukung sektor keuangan syariah Dubai dan menutupi kesenjangan antara sektor keuangan syariah yang senilai 1,8 triliun dolar AS dengan industri halal yang diperkirakan bernilai 2 triliun dolar AS. Langkah itu juga dilakukan untuk memastikan rantai pasokan industri halal selaras dengan ekonomi syariah.
Berdasar data Dubai Islamic Economy Development Center, pasar keuangan syariah diperkirakan akan meningkat dua kali lipat menjadi 3,25 triliun dolar AS pada 2020 dengan perbankan dan asuransi syariah menjadi motor industri. Pembentukan bank syariah ekspor-impor tersebut pun akan turut mendorong pertumbuhan industri dan memacu arus perdagangan global di dalam dan luar Uni Emirat Arab. Baca: Mengenal Letter of Credit Impor di Bank Syariah
Di beberapa negara sudah ada bank ekspor-impor yang menawarkan produk pembiayaan dan fasilitas penjaminan, seperti di Malaysia dan Indonesia. Namun, lembaga keuangan tersebut bukanlah berupa bank umum syariah karena juga menawarkan produk konvensional. “Rencana bank umum syariah ekspor-impor yang diiniasi Dubai ini akan menjadi pionir bank syariah ekspor-impor di dunia yang didanai oleh investor swasta,” pungkas Al Qamzi.

