Hebatnya Misi Sosial Kickstarter

Ketika yang lain ramai-ramai cari profit untuk pribadi, platform urun dana terbesar dunia, Kickstarter malah sebaliknya, profit didedikasikan untuk masyarakat dengan menjadi public benefit corporrations.

Banyak startup teknologi bertujuan menjadi “kuda unicorn”, perusahaan dengan nilai terkecil USD 1 Miliar, menjadi kaya dengan cepat. Tapi, Yancey Strickler dan Perry Chen, pendiri Kickstarter tidak demikian.

Sebagai pendiri Kickstarter, situs urun dana popular dunia yang banyak membantu orang mendapatkan dana untuk aneka proyek yang dikerjakannya. Strickler dan Chen mestinya sudah menjual perusahaannya dan menangguk jutaan dolar untuk mereka sendiri dan para pemegang sahamnya. Namun ini dinilai bertentangan dengan misi sosial Kickstarter.

Sebaliknya, dari The New York Times, (20/9), mereka mengumumkan pada Minggu (20/9) bahwa Kickstarter dibentuk ulang sebagai “public benefit corporation”. Perubahan legal yang menurut mereka, untuk menjadmin bahwa uang atau peluang mendapatkannya tidak akan menrusak misi perusahaan, membantu proyek-proyek kreatif memeroleh pendanaan.

Rob Michalak, Direktur Misi Sosial Kickstarter, mengatakan perusahaan telah memberi imbas besar kepad masyarakat seiring kian membesarnya ukuran perusahaan.

“Kami tidak akan menjual perusahaan ini atau melakukan IPO”, kata Strickler, CEO Kickstarter. “Hal itu akan mendorong perusahaan untuk mengambil pilihan yang menurut kami tidak sesuai dengan misi perusahaan ini,” kata Strickler menambahkan.

Di negeri Paman Sam, public benefit corporations adalah peruntukkan baru yang dapat diambil organisasi berbadan hukum, seperti perusahaan . Delaware, negara bagian di mana Kickstarter berada, telah membolehkan perusahaan mengambil peruntukkan ini sejak 2013.

Di bawah peruntukkan ini, perusahaan harus memiliki tujuan melakukan sesuatu untuk membantu publik. Dalam kasus Kickstarter, misi sosial Kickstarter adalah untuk menghidupkan proyek-proyek kreatif. Dewan komisaris dan direksi harus memprioritaskan kemanfaatan publik dalam tiap keputusan yang dambilnya. Dan, perusahaan juga harus memasukkan bagian “Social Impact” dalam laporan tahunannya.

“Public benefit corporations akan mendorong korporasi memberikan manfaat kepada publik,” kata Gubernur Delaware, Jack Markell pada 2013. Ia menambahkan, bahwa korporasi akan “menganggap profit sebagai, bukan tujuan akhir dan ekslusif dari bisnisnya.”