World Islamic Banking Conference (WIBC) akan mengadakan pertemuan pada 1-3 Desember 2015 di Bahrain. Pertemuan pemimpin keuangan Islam dunia ini akan mengubah wajah perbankan syariah di era digital.

Wakil Ketua WIBC Sayd Farook, bertekad membawa WIBC kepada pengalaman industri yang luas, termasuk pengembangan platform teknologi yang akan menjadi ujung tombak era baru perbankan digital dalam industri perbankan Islam.
Farook menegaskan, selama dua dekade terakhir, WIBC kembali posisinya sebagai yang terdepan dalam mendorong industri keuangan Islam menjadi mainstream. “Tahun ini, platform unggulan industri perbankan Islam adalah menciptakan fase yang inovatif dan sarat dengan teknologi untuk pengembangan industri tersebut,” kata Farook, seperti dilansir dari laman Zawya, Rabu (21/10).
Perkembangan internet dan telepon seluler (ponsel), telah menantang sektor perbankan untuk selalu berinovasi di dunia digital yang selalu bergerak cepat. Seperti mobile money, crowdfunding, kredit peer-to-peer, dan model bisnis baru lainnya memungkinkan nasabah untuk mendapatkan layanan perbankan tradisional di luar sistem perbankan formal.
Data Indikator Pertumbuhan Keuangan Islam (IFDI) yang disusun Thomson Reuters mencatat industri perbankan syariah mengalami pertumbuhan dan transformasi yang cepat dengan nilai mencapai US$ 1,94 miliar pada akhir 2014.Adapun tingkat pertumbuhan 17 persen selama tiga tahun terakhir ini.
Keuangan Islam saat ini, memainkan peran yang semakin penting dalam membentuk ekonomi Timur Tengah, Afrika Utara, dan Asia Tenggara. Pemerintah di negara tersebut selalu aktrif mempromosikan inklusi keuangan dan pembangunan infrastruktur melalui dana UKM syariah dan instrument pendanaan syariah lainnya seperti sukuk.

