Kepemimpinan Presiden Jokowi dalam satu tahun ini, banyak mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, termasuk dari kalangan akademisi.
Seperti diungkapkan Rektor Universitas Paramadina Jakarta – Firmanzah yang menyambut baik, upaya-upaya yang sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi dan Kabinet Kerjanya dalam satu tahun terakhir ini.
Menurut Firmanzah, memang tidak semua program bisa langsung dipenuji oleh Presiden Jokowi. Namun demikian, menurut Firmanzah, dalam satu tahun ini tetap terdapat pencapaian-pencapaian yang berhasil diraih Jokowi dan kabinetnya yang layak diapresiasi. “Terpenting adalah bagaimana prospek ke depannya,” tegas Firmanzah saat acara Seminar Satu Tahun Pemerintahan Jokowi di Jakarta, kemarin (21/10/2015).
Lebih lanjut jelas Firmanzah, dirinya mengakui banyak hal yang sudah dilakukan Jokowi dan kabinetnya dalam satu tahun rentang kepemimpinannya semenjak mengambil estafet jabatan Presiden R.I. dari Susilo Bambang Yudhoyono. Selain itu, banyak juga program-program yang sedang dikerjakan untuk ke depannya.
Firmanzah juga menyoroti keberanian Presiden Jokowi yang tanpa ragu menaikkan harga BBM di saat awal kepemimpinannya. Juga bagaimana Jokowi bisa meloloskan pengesahan APBN Perubahan 2015 dengan tidak banyak menghadapi kendala.
Namun demikian, Firmanzah tak hanya menyoroti hal yang positif saja dari Pemerintahan Jokowi. Firmanzah juga memberikan catatan-catatan penting yang menjadi P.R. dari Pemerintahan Jokowi dan Kabinet Kerja untuk ke depannya.
“Berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik, mulai September 2014 hingga Maret 2015 telah terjadi peningkatan angka kemiskinan tercatat sebanyak 860.000 orang. Guna mengatasi kemiskinan, harus ada upaya yang lebih terstruktur, misalnya, dengan membangun banyak infrastruktur sehingga bisa menyerapkan banyak tenaga kerja,” jelasnya.
Selain itu, yang menjadi sorotan Firmanzah adalah, persoalan kabut asap di beberapa daerah di tanah air yang sampai saat ini masih belum teratasi tuntas. Menurut Firmanzah, Jokowi dan para pembantunya harus bisa mengoptimalkan semua resource, agar problematika kabut asap ini bisa segera diselesaikan, demikian Firmanzah – Rektor Universitas Paramadina, Jakarta.