Belajar dari saweran yang dilakukan ESQ 165 saat membangun gedung di Jakarta, muncul ide untuk membangun desa dengan dana saweran pula. Seperti apa?

Ketua Tim Pembangunan Nasional Desa Emas Aries Muftie, mengatakan meski pemerintah telah mengalokasikan Dana Desa bagi setiap desa di Indonesia, tak ada salahnya jika swasta pun turut membantu program pembangunan desa. Salah satu yang dilakukan pihaknya adalah dengan melakukan crowdfunding, berupa saweran desa emas. “Kenapa harus menunggu pemerintah, di negara lain swasta juga bisa. Jadi saweran desa emas ya untuk mendukung dana desa dari pemerintah,” katanya.
Ia menjelaskan pihaknya akan membangun portal crowdfunding saweran desa emas untuk mengumpulkan dana membangun Desa Emas dan membantu mengatasi kemiskinan di desa. “Untuk menberantas kemiskinan perlu orang dan dana. Orangnya bisa saja siap membantu, tapi kalau dana tidak ada susah juga,” tukas Aries. Baca: Ini Ciri Desa Emas!
Oleh karena itu, pihaknya berinisiatif menghimpun dana melalui skema crowdfunding. Namun sebelumnya, lanjut Aries, pihaknya akan berdiskusi dengan OJK terkait rencana tersebut. “Kami harus urus bertemu dengan OJK untuk menanyakan ini bermasalah atau tidak, karena itu kan menghimpun dana pihak ketiga melalui portal,” jelasnya.
Melalui portal saweran desa emas tersebut, Aries mengutarakan siapapun bisa masuk untuk membantu, termasuk dari institusi. Portal tersebut juga akan dihubungkan dengan situs komunitas muslim Saling Sapa untuk memperluas informasi tentang Desa Emas. Baca: Desa Pun Dapat Berkontribusi Terhadap Perbaikan Ekonomi Nasional
Program pembangunan desa emas merupakan program yang bekerjasama dengan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia, Badan Amil Zakat Nasional, ESQ dan Asosiasi Baitul Maal wat Tamwil Seluruh Indonesia. Ada lima pilar dalam membangun Desa Emas, yaitu bina karakter, bina persaudaraan, bina sinergi, bina dana dan bina pasar dan produk unggulan.

