ROMLI pandawafoto.com

Teater Keliling Pentaskan Jas Merah dari Timur

[sc name="adsensepostbottom"]

Galeri Indonesia Kaya bekerjasama dengan Teater Keliling mempersembahkan sebuah pertunjukan drama bernuansa Indonesia Timur yang bertajuk Jas Merah “Sang Timur” di Galeri Indonesia Kaya, Thamrin, Jakarta pada (20/12/2015).

Pementesan Jas Merah “Sang Timur” di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta (20/12/2015).
Pementasan Jas Merah “Sang Timur” di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta (20/12/2015).

Pertunjukan bersifat nasionalisme yang dikolaborasikan dengan musik, nyanyian,
serta tarian ini ditampilkan di auditorium Galeri Indonesia Kaya.

“Galeri Indonesia Kaya kedatangan Teater Keliling, kelompok teater yang telah lama berkiprah baik di dalam maupun luar negeri. Kali ini mereka mengingatkan kita sebagai bangsa Indonesia, untuk tidak hanya menjadi seseorang yang bangga dengan gaya hidup yang kita jalani, namun kita sebagai bagian dari bangsa ini, sudah sepatutnya juga memikirkan hal bermanfaat apa yang telah kita lakukan untuk bangsa ini. Semoga penikmat seni yang hadir terinspirasi dengan pertunjukan yang dipersembahkan oleh Teater Keliling,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.

Pada pertunjukan kali ini, Teater Keliling menceritakan reuni tiga anak muda yaitu, Komer, Koor, dan Patty yang telah sangat lama tak bertemu. Mereka menghabiskan momen reuni mereka dengan berlibur ke beberapa daerah di timur Indonesia seperti, Maluku, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan juga Papua.

Dalam perjalanan tersebut, Komer, Koor, dan Patty justru saling memamerkan gaya hidup masing-masing. Komer membanggakan dirinya yang selalu dihiasi dengan gemerlap dunia barat. Seakan tak mau kalah, Koor memamerkan harta kekayaan yang ia dapatkan dari hasil korupsi. Sementara Patty sibuk mencemooh betapa hinanya bangsa ini, tanpa memikirkan solusi apa yang dapat ia lakukan untuk memperbaiki bangsa ini.

Kesombongan ketiganya memunculkan tiga pahlawan dari Timur yang secara imaginer muncul untuk mempertanyakan arti dari pengorbanan mereka untuk kemerdekaan. Keadaan Ibu Pertiwi yang saat ini sedang sekarat karena ulah generasi bangsanya, membuat ketiga anak muda itu sadar untuk berbuat sesuatu bagi bangsa.

“Harapan dari Teater Keliling agar melalui teater, generasi muda penerus bangsa dapat lebih mencintai tanah air dan membesarkan bangsa,” ujar Dolfry Inda Suri dari Teater Keliling.

Teater Keliling berdiri sejak 13 Februari 1974. Selama 41 tahun terus berkeliling dari Sabang sampai Merauke dan 11 negara di dunia dengan mementaskan lebih dari 1500 pertunjukkan untuk terus menebarkan nilai-nilai kemanusiaan demi Indonesia yang lebih baik melalui pendidikan karakter dan mental. Saat ini Teater Keliling terus mengajar teater di sekolah-sekolah menengah dan menengah ke atas dengan tujuan menebarkan manfaat positif dari seni berteater yaitu pengembangan karakter, emosi serta kerja kolektif dan tanggung jawab tim.

Keunikan dari Teater Keliling adalah adanya interaksi yang aktif antara pemain dengan penonton, sehingga penonton selalu menjadi bagian dari pertunjukkan. Tujuannya adalah agar penonton bisa merasa melebur dengan pertunjukkan dan value yang ingin disampaikan lebih mengena kepada hati penonton. Terutama kepada target utama yaitu generasi muda penerus bangsa.