6 Hal Ini Transformasi Keuangan Syariah Global di 2016!

[sc name="adsensepostbottom"]

Sejumlah negara menjadi motor industri keuangan syariah global. Hal apa saja yang akan mendorong industri keuangan syariah dunia pada tahun ini?

admin-ajaxLaman Zawya memaparkan sejumlah kunci utama yang telah membentuk industri keuangan syariah pada 2015. Faktor pendorong industri keuangan syariah global tahun lalu pun akan terus berlanjut mempengaruhi perkembangan industri pada 2016. Sebagaimana dilansir dari Zawya, Selasa (5/1), ada enam hal yang menjadi tren utama industri keuangan syariah global di tahun ini, yakni:

  1. Optimisme proyeksi pertumbuhan keuangan syariah global

Dalam Ernst & Young’s World Islamic Banking Competitiveness Report 2014-15, aset perbankan syariah global melampaui 778 miliar dolar AS pada 2014, dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 17 persen antara 2009 sampai 2013. Laba perbankan syariah global pun diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat pada 2019. Aset perbankan syariah di enam negara utama, yakni Uni Emirat Arab, Qatar, Arab Saudi, Indonesia, Malaysia dan Turki, diproyeksikan mencapai 1,8 triliun dolar AS pada 2019. Baca: Arab Saudi Dominasi Perbankan Syariah Global

[bctt tweet=”Aset #perbankansyariah di 6 negara utama, termasuk Indonesia, diproyeksi USD 1,8 T pada 2019″]

  1. Perbankan syariah di Teluk tumbuh pesat

Pasar kawasan Teluk memperlihatkan gambaran kuat akan perkembangan keuangan syariah. Di Uni Emirat Arab, bank syariah tumbuh dua kali lipat dari perbankan konvensional. Aset keuangan syariah di negara tersebut telah mencapai 100 miliar dolar. Sementara, di Arab Saudi perbakan syariah memperoleh permintaan kuat baik di segmen korporasi maupun ritel. Pada 2013, 53 persen perbankan di Saudi adalah bank syariah. Jumlah itu diperkirakan akan tumbuh menjadi 70 persen pada 2019. Di Qatar, perbankan syariah diproyeksikan tumbuh antara 15-20 persen. Pangsa perbankan syariah di Qatar telah mencapai 25 persen. Di Kuwait, pangsa pasar bank syariah tercatat sebesar 54 persen.

  1. Pasar sukuk akan meningkat

Di tahun ini pasar sukuk melambat karena anjloknya harga minyak dunia. Namun, sukuk diperkirakan akan kembali rebound pada 2016. CEO Mashreq Capital Abdul Kadir Hussain, mengatakan kendati likuiditas di negara-negara seperti Uni Emirat Arab sedang seret karena rendahnya harga minyak dunia, mereka tetap ingin mempertahankan investasi di infrastruktur strategis.

  1. Tumbuhnya investasi syariah

Ada tiga alasan pertumbuhan investasi syariah, yakni menarik minat investor Muslim, menarik minat investor yang ingin berinvestasi secara etis, dan populer di kalangan investor yang ingin mengelola portofolio risikonya dengan baik. Baca: Empat Tipe Konsumen Berinvestasi Syariah

[bctt tweet=”Ini 3 alasan pertumbuhan investor #PasarModalSyariah global menurut E&Y @idxsyariah”]

  1. Penggunaan media sosial jadi kian penting

Perbankan syariah merupakan lembaga global yang bersaing dengan perbankan konvensional. Oleh karena itu, bank syariah harus meningkatkan level jasa pelanggan, mengoptimalisasi penawaran produk dan menyediakan nilai-nilai yang melampaui dari sekedar berprinsip syariah. Hal ini meliputi berkomunikasi melalui saluran digital dan penyediaan layanan berbasis teknologi. Laporan Ernst & Young 2014-2015 menunjukkan 40 persen bank syariah belum menggunakan saluran sosial dan 50 persen bank syariah tidak memiliki akun Twitter. Hanya satu dari 18 bank syariah yang memiliki keterkaitan dengan nasabahnya melalui media sosial.

[bctt tweet=”Dari E&Y, pada 2014-2015, 40% #BankSyariah belum memakai medsos, 50% tidak punya akun Twitter”]

  1. Perbankan syariah dituntut lebih inovatif

Nasabah kian vokal dan semakin menuntut perbankan syariah untuk memenuhi kebutuhan keuangan sesuai keinginan dan gaya hidup mereka. Nasabah menginginkan bank syariah memiliki saluran digital dan produk inovatif yang dapat memberi perbedaan kepada hidup dan bisnis nasabah. Bank dengan berprinsip syariah saja kini tak lagi cukup bagi nasabah.