Pekerjaan rumah Indonesia adalah mengatasi ketimpangan, yang terlihat jelas 1 persen penduduk memiliki 50 persen aset bangsa. Untuk mengubahnya dibutuhkan ilmu pengetahuan, teknologi, inovasi, dan enterpreneurship.

Menurut JK, untuk mencapai kemajuan tersebut, kuncinya adalah ilmu pengetahuan, teknologi, inovasi mampu memberikan kemajuan secara cepat. ”Perkembangan teknologi itu mutlak. Komunikasi dan angkutan dapat mengubah dunia secara spontan,” kata JK, dalam orasi ilmiah bertajuk ”Inovasi dan Kemajuan Bangsa,” di Auditorium Nurcholils Madjid, di Universitas Paramadina, Jakarta, Rabu (13/1).
Lebih lanjut JK mengungkapkan, selama 70 tahun usia kemerdekaan, Indonesia sudah mengalami kemajuan, namun juga masih tertinggal. Menurut dia, jika dibandingkan dengan negara ASEAN, Indonesia berada di tengah-tengahnya. “Bukannya maju benar, tapi juga tidak ketinggalan,” ujar JK.
Pekerjaan rumah utama pemerintah saat ini, kata JK, adalah mengatasi ketimpangan sosial masyarakat Indonesia. Ini adalah upaya bersama, karena tanpa keakraban dengan perubahan, Indonesia akan sulit lepas dari masalah ketimpangan.
Menurut JK, ketimpangan bahaya kalau tidak diperbaik, dan riset terakhir tentang keadan ekonomi sosial di negeri ini, Indonesia dalam kondisi puncak ketimpangan. Kondisi tersebut dapat ditafsirkan dengan gini ratio, 1 persen penduduk memiliki 50 persen aset bangsa. Padahal, dulu hanya sekitar 30 persen. Tapi sekarang 1:50, dan apabila dinaikkan menjadi 10 persen, maka penduduk Indonesia akan memiliki 75 persen aset bangsa. “Saya yakin yang 1 persen itu tidak di ruangan ini. Karena itulah, Anda harus masuk dalam jumlah ini,” ujar JK.
JK menegaskan, yang dapat mengubah ketimpangan adalah upaya untuk kemajuan bersama. JK meminta kerja sama semua pihak untuk tidak meributkan rasio 1 persen jumlah penduduk Indonesia yang menguasai aset bangsa. Pola pikir ini harus diubah menjadi berfokus pada perbaikan kondisi 99 persen penduduk lainnya.
[bctt tweet=”#KetimpanganEkonomi: gini ratio, 1% penduduk memiliki 50% aset bangsa. “]
Karena menurutnya, yang 1 persen juga tentu memberikan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi. Tapi yang 99 persen itu harus punya kue lebih besar, dan hanyalah dengan dengan inovasi yang dapat berubahnya. ”Ilmu pengetahuan, teknologi, inovasi, dan semangat enterpreneurship, kunci perubahan itu,” ucap JK.

