Industri keuangan syariah kini juga telah merambah ke Asia Timur.

Di kawasan Asia Timur, negera-negara seperti Jepang, Korea Selatan, Hong Kong dan Tiongkok telah menunjukkan ketertarikannya di industri perbankan syariah dan pasar sukuk. Di Jepang, regulator telah merelaksasi aturan perbankan sehingga menciptakan iklim kondusif bagi bank domestik untuk menawarkan produk keuangan syariah.
Relaksasi peraturan yang mulai efektif sejak awal 2015 tersebut langsung direspon positif oleh pelaku industri. Bank terbesar di Jepang, Bank of Tokyo-Mitsubishi mulai menawarkan produk pembiayaan dan simpanan keuangan syariah di kantor cabang mereka di Dubai. Sementara, Japan International Cooperation Agency menjalin kerja sama dengan Yordania untuk menerbitkan sukuk.
Di Korea Selatan, bentuk dukungan terhadap industri keuangan syariah terwujud dalam sokongan pendanaan bagi inisiatif teranyar Islamic Financial Services Board (IFSB) yaitu FIS E-learning Portal. Hal tersebut sejalan dengan upaya IFSB untuk memfasilitasi implementasi dan bantuan terkait Standar IFSB di Asia Timur. Baca: Hong Kong Nilai Indonesia Pasar Gaya Hidup Potensial
Sementara, sebagaimana termuat dalam Islamic Finance: Development in Non Traditional Market yang disusun oleh Malaysia International Islamic Financial Centre, peran Hong Kong dalam industri keuangan syariah juga tak terbantahkan dengan menjadi penghubung keuangan internasional antara Tiongkok dan Timur Tengah. Tahun lalu Hong Kong juga kembali menerbitkan sukuk negara, yang didaftarkan di Bursa Hong Kong, Nasdaq Dubai dan Bursa Malaysia. Investor sukuk tersebut berasal dari Timur Tengah (42 persen), Asia (43 persen) dan Eropa (15 persen).
Kepercayaan diri Tiongkok masuk ke pasar keuangan syariah juga mulai terlihat dengan mencari peluang pembiayaan syariah untuk beragam proyek, mulai dari rumah sakit hingga stasiun kereta. Melihat peluang tersebut, Qatar International Islamic Bank dan QNB Capital LLC pun bekerja sama dengan Southwest Securities untuk mengembangkan produk keuangan syariah di Tiongkok. Selain itu, Ningxia (daerah otonom di barat laut Tiongkok yang 6,5 juta populasinya adalah muslim) juga berencana menerbitkan sukuk senilai 1,5 miliar dolar AS.

