Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara akan dijadikan kawasan halal untuk ekspor dan impor produk barang, makanan dan minuman bersertifikasi halal Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) dengan PT Multi Terminal Indonesia (MTI) telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dalam rangka pengembangan pelabuhan halal (Halal Port) di Tanjung Priok, Jakarta.
Penandatangan MoU antara Direktur LPPOM MUI Lukmanul Hakim dan Direktur Utama PT MTI Tonny Hajar Andenoworih disaksikan oleh Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama H. Machasin, MA, dan Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin. Kerja sama tersebut dilaksanakan dalam rangkaian Rapat Kordinasi Nasional Komisi Fatwa dan LPPOM MUI, di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Rabu (10/2).
Direktur LPPOM MUI Lukmanul Hakim mengatakan, pengembangan halal port di Indonesia ini merupakan momentum penting dalam perkembangan lalu lintas barang melalui pelabuhan laut. Hal ini mengingat tuntutan konsumen akan adanya pelabuhan halal di Indonesia semakin besar.
“Kerjasama ini untuk mewujudkan Indonesia memiliki halal port. MoU antara LPPOM MUI dan PT MTI akan mengawal implementasi halal port di Tanjung Priok untuk tahap awal seluas 6 hektar,” kata Lukman. .
Lebih lanjut dia menjelaskan, kerja sama dengan PT MTI ini untuk mengawasi kehalalan barang, makanan, dan minuman yang akan keluar masuk dari wilayah, termasuk yang akan masuk ke Indonesia agar terhindar dari kontaminasi.
Melalui pelabuhan halal ini, untuk memastikan bahwa produk tersbeut yang akan diekspor memang sudah mendapatkan sertifikasi halal setelah keluar dari pabrik, dan akan diekspor ke luar negeri. “Nanti yang melakukan pengawasan mereka yang di lapangan,” ungkapnya.
Sementara itu, Direktur PT MTI, Tony Hajar Andenoworih menyatakan, pembangunan fasilitas halal port ini merupakan strategi mereka untuk menghadapi pasar makanan halal yang sangat besar. Ini dapat menginspirasi berbagai pihak untuk lebih memperhatikan produk makanan halal.
“Kerja sama dengan LPPOM MUI sudah termasuk dalam program kerja kami. Pengembangan halal port yang menelan dana sekitar Rp 2 miliiar ini, InsyaAllah akan mulai operasi akhir Maret 2016,” papar Tony.
Komisaris Utama PT MTI, Toto Dirgantoro, mengatakan, seluruh proses perizinan operasional halal port di Pelabuhan Tanjung Priok sudah dipersiapkan. “Termasuk soal perizinan sebagai TPS (Tempat Penimbunan Sementara) untuk lokasi lapangan halal port tersebut, saat ini sudah kami ajukan ke Dirjen Bea dan Cukai,” tukas Toto.
[bctt tweet=”Pelabuhan halal untuk memastikan produk yang akan diekspor atau impor sudah memiliki sertifikasi halal “]
Ketua Umum MUI, KH. Ma’ruf Amin menambahkan, halal sudah menjadi bagian kehidupan tidak hanya di Indonesia tapi juga di dunia international. Sebab itu, lanjut dia, MUI mengapresiasi dengan adanya kerja sama pengembangan pelabuhan halal.
“Apalagi sekarang ini diberlakukan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) kita perlu hati-hati mengenai barang, atau produk makanan dan minuman yang akan masuk ke Indonesia. Kita harus meneliti atau mengawasi kehalalannya,” terang Ma’ruf.

