Produk investasi terikat akan dapat menarik dana besar dari investor asing.
Head of Product Development and Strategy Maybank Syariah Indonesia Habibullah menuturkan, perbankan syariah memiliki produk unik yang tidak ada di bank konvensional, yaitu produk mudharabah muqayyadah. Pihaknya pun berminat untuk menyediakan produk tersebut mengingat minat investor yang begitu tinggi.
“Ada produk yang diidamkan, yaitu produk restricted profit sharing investment account atau investasi terikat berbasis mudharabah muqayyadah. Itu sangat bagus polanya investor menaruh dana dan disalurkan melalui bank syariah untuk sektor riil atau pembiayaan infrastruktur dengan persetujuan investor,” katanya.
Dengan produk mudharabah muqayyadah ini, investor pun dapat menentukan tempat investasi dana yang diinginkannya. Di sisi lain, bagi bank syariah juga menguntungkan karena risikonya ditanggung oleh investor, namun catatan pembiayaannya tetap di neraca bank.
“Kalau dananya masuk ke Maybank Syariah, asetnya akan besar karena muncul di buku bank pembiayaannya. Ketika proyek bermasalah yang menanggung risiko adalah investor. Jadi ini keuntungan bagi bank syariah karena aset akan bagus dan pendapatan juga ada dari bagi hasil. Bagi kami itu suatu hal menguntungkan karena risiko sudah ditanggung investor,” jelas Habibullah.
Ia mengungkapkan saat ini sudah ada investor dari Singapura dan Bahrain yang berminat untuk berinvestasi di Indonesia. Menurut Habibullah, Singapura mengalami kesulitan dalam menyalurkan pembiayaan seiring melimpahnya dana di negara tersebut. Sedangkan, Maybank Syariah memperoleh dukungan dari Grup Maybank di Bahrain.
Habibullah mengungkapkan investor Singapura dan Bahrain tersebut menyatakan keinginannya untuk investasi di proyek pemerintah, infrastruktur, sektor riil. “Kalau proyek pemerintah kan aman, tidak mungkin ngemplang. Pricing-nya ketat untuk bersaing, tapi karena sumbernya murah Insya Allah pricing bisa kami akomodasi,” pungkasnya.