Kontribusi pembiayaan syariah WOM Finance masih minim.

Direktur WOM Finance Zacharia Susantadiredja menuturkan, hingga saat ini pembiayaan syariah belum bertumbuh. “Untuk pembiayaan syariah saat ini hanya ditawarkan ke orang yang mau syariah saja,” katanya saat ditemui usai Rapat Umum Pemegang Saham WOM Finance, Jumat (22/4).
Sejak Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menghapus relaksasi uang muka bagi pembiayaan syariah di perusahaan pembiayaan, maka penyaluran pembiayaan syariah di WOM Finance pun turut stagnan. “Kontribusi pembiayaan syariah di bawah lima persen karena jumlah booking-nya setiap bulan sedikit,” ujar Zacharia.
Secara keseluruhan WOM Finance memang tak menargetkan pertumbuhan agresif di tahun ini. “Target tahun ini flat seperti 2015,” kata Presiden Direktur WOM Finance Djaja Suryanto Sutandar. Pada 2015 WOM Finance mencatat penyaluran pembiayaan sebesar Rp 6,4 triliun, atau naik 5 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp 6,1 triliun.
Ia menambahkan cukup sulit untuk menggenjot bisnis di tahun ini karena daya beli masyarakat sedang menurun. “Justru nanti kalau jor-joran menaikkan penjualan dan buka outlet, pembiayaan bermasalah akan naik karena yang tidak mampu disuruh membeli motor,” tukas Djaja. Saat ini rasio pembiayaan bermasalah terjaga di level tiga persen.

