Nilai pembiayaan mencapai 176,5 juta dolar AS.
Islamic Development Bank (IDB) dan pemerintah Indonesia menandatangani kerja sama pembiayaan untuk program pendidikan tinggi di Sidang Tahunan IDB ke-41, Kamis (19/5). Kesepakatan tersebut ditandatangani oleh Presiden IDB Ahmad Mohamed Ali dan Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan RI Robert Pakpahan.
Dalam Joint Press Conference Sidang Tahunan IDB ke-41, Kamis (19/5), Menteri Keuangan RI Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, nilai kerja sama tersebut mencapai 176,5 juta dolar AS. “Khusus untuk proyek IDB yang tadi ditandatangani untuk pengembangan pendidikan tinggi, ada empat lembaga pendidikan tinggi yang akan menerima yaitu Universitas Sultan Ageng Tirtayasa di Banten, Universitas Negeri Malang, Universitas Mulawarman di Kalimantan Timur dan Universitas Jember,” paparnya.
Sementara, Robert memaparkan proyek tersebut telah tercantum Daftar Rencana Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri Jangka Menengah untuk 2015-2019 (Blue Book), serta tercantum dalam IDB Member Country Strategic Partnership 2016-2020. “Total pembiayaan untuk pengembangan empat pendidikan tinggi adalah sebesar 203,86 juta dolar AS dengan porsi IDB sebesar 176,5 juta dolar AS dan porsi pemerintah 27,36 juta dolar AS,” urainya.
Ia menjelaskan, proyek pembiayaan kepada empat universitas di atas bertujuan untuk meningkatkan daya saing nasional melalui inovasi pendidikan tinggi, dan meningkatkan akses, kualitas dan daya saing empat institusi pendidikan tinggi. Selain itu, untuk meningkatkan kapasitas empat universitas sebagai center of excellence melalui perluasan, peningkatan fasilitas baru, kurikulum dan pengembangan staf. Serta, penguatan kualitas penelitian serta penerapan insentif komersialisasi inovasi.
Robert mengungkapkan, yang menjadi executing agency proyek ini adalah Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Alokasi pinjaman di empat universitas tersebut, yaitu Universitas Jember sebesar 40,81 juta dolar AS, Universitas Negeri Malang sebesar 35,56 juta dolar AS, Universitas Mulawarman senilai 41,32 juta dolar AS, dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sebesar 45,72 juta dolar AS. Skema pembiayaan menggunakan akad istishna senilai 162,63 juta dolar AS dan akad ijarah sebesar 13,87 juta dolar AS. Masing-masing tenornya selama 10 tahun. Service fee yang ditetapkan adalah Swap Rate enam bulan (LIBOR+130 bps).
Selain menjalin kesepakatan kerja sama untuk pengembangan pendidikan tinggi di empat universitas di atas, IDB juga menjalin kerja sama strategis lainnya dengan tiga universitas di Indonesia. Tiga perguruan tinggi tersebut adalah Universitas Indonesia, Universitas Airlangga dan Institut Pertanian Bogor.
Islamic Research and Training Institute IDB (bagian dari Grup IDB) menandatangani sebuah nota kesepahaman dengan tiga lembaga pendidikan tinggi di Indonesia di atas, guna mempromosikan kerja sama akademis. Kesepakatan kerja sama ditandatangani oleh Direktur Jenderal IRTI IDB Azmi Omar dengan perwakilan tiga universitas.

