Dalam sidang tahunan Islamic Development Bank (IDB) 2016 di Jakarta, IDB mengungkapkan komitmennya guna mendukung pembangunan di Indonesia.
Presiden IDB – Dr. Ahmad Mohamed Ali dalam momen sidang tahunan IDB kali ini mengatakan, bahwa Indonesia telah berkontribusi besar dalam mekanisme kerjasama teknis di dalam IDB, dengan mendukung negara-negara anggota melalui program Reverse Linkage.
“Karena itu, IDB juga berkomitmen mendukung Pemerintah Indonesia menghadapi berbagai tantangan pembangunan, terutama di bidang infrastruktur, pengentasan kemiskinan, dan peningkatan kapasitas,” tegas Ali.
Ditambahkan oleh Ali, IDB dan Pemerintah Indonesia juga bekerjasama untuk meningkatkan sistem keuangan di Indonesia, termasuk yang berbasis syariah.
“IDB menyediakan bantuan teknis untuk menciptakan sebuah sistem yang bisa mendukung pertumbuhan keuangan syariah kepada negara-negara IDB dan non anggota. Pada tahun 2015 lalu, IDB meluncurkan 36 program bantuan di tujuh negara anggota, dan 29 negara non anggota. Dari seluruh program ini, 10 diantaranya ditujukan untuk bantuan darurat kepada tujuh negara anggota, dan tiga negara non anggota sebesar USD 6 juta,” demikian Dr. Ahmad Mohamed Ali.
Dalam kesempatan yang lain, IDB Resident Representatif di Jakarta Ibrahim Shoukry mengungkapkan, pemilihan Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan sidang tahunan ke-41 karena Indonesia adalah negara dengan populasi umat muslim terbesar di dunia, serta keaktifan Indonesia sebagai salah satu negara pendiri IDB.
“Dalam beberapa tahun terakhir, IDB telah beroperasi di Indonesia dan telah bekerja di beberapa area penting, seperti pembangunan infrastruktur, peningkatan pendidikan di level pendidikan dan pembangunan berbasis komunitas dengan pendanaan US$ 4,2 miliar,” terangnya.
[bctt tweet=”IDB siap membantu pendanaan untuk pertumbuhan keuangan syariah Indonesia” username=”my_sharing”]
Ibrahim mencontohkan, IDB telah berkomitmen membantu pembiayaan di bidang pendidikan sebanyak 30 Universitas di Tanah Air. Termasuk membantu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam program financial inclusion serta membantu daerah dalam pengentasan kemiskinan.

