Pangsa pasar perbankan syariah Malaysia telah mencapai 20 persen.
Komitmen pemerintah Malaysia untuk mengembangkan keuangan syariah sebagai sumber pembiayaan yang layak telah dituangkan secara detail ke dalam Cetak Biru Sektor Keuangan 2011-2020. Dalam cetak biru tersebut pangsa pasar pembiayaan syariah ditargetkan mencapai 40 persen.
Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan Malaysia Mohd Irwan Serigar Bin Abdullah, pihaknya pun telah dalam jalur yang tepat untuk mencapai target tersebut. “Untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan proyek infrastruktur di Malaysia, pelaku industri telah mengeluarkan produk sukuk yang inovatif,” ujarnya dalam Sidang Tahunan Islamic Development Bank (IDB) di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Langkah itu pun, lanjut dia, kian mengukuhkan posisi Malaysia sebagai yang terdepan di pasar sukuk global. “Platform dan struktur sukuk kami yang inovatif dan fasilitatif juga terbuka bagi masyarakat global yang ingin mengeksplorasi sukuk sebagai instrumen untuk menghimpun dana,” papar Irwan.
Malaysia kini berada di peringkat kelima dalam Global Infrastructure Investment Index 2016 dan di peringkat dua sebagai tujuan investasi yang atraktif di Asia. “Pertumbuhan ekonomi Malaysia yang kuat dan investasi jangka panjang berkelanjutan di sektor infrastruktur membuat pasar Malaysia tampak atraktif,” tukasnya.
IDB Acting Governor for Malaysia ini mengungkapkan, Malaysia memiliki sejumlah proyek besar infrastruktur yang ditargetkan selesai pada 2020. “Diantaranya mass rapid transit Klang Valley dan jalan sepanjang 2000 kilometer di Pan-Borneo dan West Coast Expressway Malaysia,” tandas Irwan.
[bctt tweet=”Di Malaysia, produk sukuk lebh inovatif” username=”my_sharing”]

