Asuransi Amanah Githa menjadi operator asuransi di 181 taman wisata alam dan nasional.
![amanah-githa[1]](http://img.mysharing.co/htttp:/mysharing.co/wp-content/uploads//2016/03/amanah-githa1.jpeg)
Direktur Utama Asuransi Amanah Githa Salim Al Bakry mengatakan, pada tahun ini pihaknya masih mencoba memanfaatkan captive market dari para pemegang saham, yaitu Perhutani dan ESQ 165. “Captive market ini kami coba garap dengan program asuransi, terutama terkait taman wisata, jadi baik pengunjung taman wisata maupun Perhutani di-cover asuransi seluruhnya,” ujarnya saat ditemui MySharing di sela-sela Buka Puasa Bersama AASI, Selasa petang (14/6).
Asuransi Amanah Githa menargetkan asuransi dari captive market tersebut dapat berkontribusi di kisaran Rp 10 miliar. “Target 2016 kontribusinya sekitar hampir Rp 10 miliar karena kami baru mulai. Ke depan diharapkan bisa dua kalinya. Pada 2017 Insya Allah bisa sampai Rp 20 miliar, karena kisaran asuransinya Rp 2000 per tiket sementara pengunjung taman kan jutaan orang,” papar Salim.
Sebagai salah satu bentuk layanan asuransi pengunjung taman wisata alam dan nasional, Asuransi Amanah Githa pun telah menyiapkan aplikasi Android. Aplikasi yang telah disiapkan sejak awal 2015 ini akan memantau data jumlah pengunjung taman wisata.
“Selain bermanfaat untuk memberi data akurat bagi Dirjen KSDAE, aplikasi ini juga bisa melayani klaim sehingga kami bisa segera melakukan pelayanan untuk menyelesaikan tanggung jawab,” jelasnya. Perjanjian kerja sama antara Ditjen KSDAE dengan Asuransi Amanah Githa telah ditandatangani sejak Maret 2016. Operasional layanan asuransi kecelakaan diri ini pun baru dimulai pada Mei 2016.

