Pertumbuhan didukung oleh agen bersertifikasi asuransi syariah.
Unit Syariah Manulife Indonesia mencatat kinerja yang kuat sepanjang kuartal I 2016. Hal ini didorong dengan pertumbuhan premi bruto sebesar Rp 25,2 miliar (unaudited) atau meningkat 84 persen dari periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 13,7 miliar. Selain itu, basis nasabah juga meningkat sebesar 120 persen menjadi 1.886 peserta.
Head of Sharia Unit Manulife Indonesia Yetty Rochyatini mengatakan, peningkatan bisnis tersebut tak terlepas dari upaya pihaknya untuk selalu mencoba membuat suatu analisa terhadap pengembangan produk sesuai dengan kebutuhan nasabah. “Produk kami fleksibel karena bisa disesuaikan dengan segmentasi target market dan mengakomodir kebutuhan apapun yang diperlukan calon nasabah,” ujarnya dalam Media Roundtable Pemaparan Kinerja Kuartal I Unit Syariah Manulife, Rabu (29/6).
Oleh karena itu, lanjutnya, Manulife pun berupaya terus meningkatkan kemampuan dan pengetahuan agen untuk memperkenalkan produk Berkah Savelink. Yetty mengungkapkan, Manulife telah mewajibkan agennya untuk bersertifikasi asuransi syariah. Saat ini setidaknya sudah ada 7000 agen Manulife yang bersertifikasi asuransi syariah.
Sementara, dari sisi penyebaran pasar asuransi syariah Manulife, ia menambahkan pangsa terbesar masih berada di Jakarta dan sekitarnya yaitu sekira 40 persen. “Untuk wilayah sebaran kami punya kantong-kantong syariah, kontribusi terbesar di Jakarta dan sekitarnya karena kemampuan membelinya, tapi selain itu juga ada Surabaya, Aceh dan Semarang,” ujar Yetty.
Pada kuartal I 2016 Unit Syariah Manulife membukukan surplus underwriting sebesar Rp 1,6 miliar, naik 210 persen dari periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 524 juta. Pembayaran klaim naik 68 persen, dari Rp 1,5 miliar menjadi Rp 2,6 miliar. Risk Based Capital juga meningkat 31 persen menjadi 125 persen, dari 94 persen pada kuartal I 2015.
[bctt tweet=”Manulife mewajibkan agennya untuk bersertifikasi asuransi syariah” username=”my_sharing”]