Ketua Umum MUI KH. Ma'ruf Amin dan Ketua IDF Lukmanul Hakim pada konferensi pres soft launching IDF di kantor MUI Pusat, Jakarta, Rabu (28/6).

MUI Bentuk Islamic Development Fund

[sc name="adsensepostbottom"]

Islamic Development Fund (IDF) dibentuk untuk menghimpun donasi masyarakat baik dari zakat, infak, dan sedekah.

Ketua IDF Lukmanul Hakim mengatakan, IDF dibentuk untuk membangun kemandirian umat Islam. Terlebih potensi dari donasi masyarakat sangat besar. “IDF mengoptimalkan potensi untuk pengembangan dakwah,” ujar Lukman saat jumpa pers soft launching IDF  di kantor MUI Pusat, Jakarta, Rabu (29/6).

Menurutnya, ada banyak program yang disiapkan ke depannya. Donasi dari masyarakat nantinya akan dimanfaatkan untuk program yang telah dicanangkan.

Seperti untuk kegiatan dakwah minoritas dan penanganan mualaf. Di samping itu akan juga digunakan untuk layanan fatwa Islam, pencetakan buku Islam, dan dakwah terhadap pesantren.

Selain itu, dana yang terhimpun juga akan digunakan untuk kegiatan dakwah di perbatasan dan penyususan peta dakwah, termasuk pemberdayaan ekonomi kerakyatan. “Pendidikan kader ulama, pengelolaan zakat, infak, dan sedekah,” kata Ketua MUI Bidang Pemberdayaan Ekonomi Umat.

Lukman menuturkan, kerja sama pun dilakukan dengan berbagai pihak guna menghimpun potensi donasi masyarakat yang sangat besar, seperti dengan restoran, toko, dan bank syariah, yaitu Bank Syariah Mandiri, Bank Muamalat, BNI Syariah, Bank Mega Syariah, dan BRI Syariah.

“Kami sudah diskusikan. (Infak) melalui gerai-gerai restoran saja bisa diperoleh dana Rp500 juta per bulan, enam milyar setahun. Kalau melalui bank bisa satu milyar per bulan,” ungkapnya.

Menurut Lukman, melalui pendekatan teknologi informasi, tidak sulit bagi masyarakat untuk menyalurkan infaknya. Nilainya pun tidak harus besar, antara Rp100-Rp1000.

“Dengan teknologi informasi outlet-outlet bukan hanya sampai di MUI-MUI daerah, tetapi juga sampai ke tangan anda. Cukup dengan handphone. Karena itu  Tim IDF akan segera jalin MoU dengan lembaga terkait,” papar Lukman.

Menurutnya, pengelolaan IDF menggunakan pendekatan Informasi Teknologi (IT), sehingga sangat  transparan, terbuka pada media. Juga akan diaudit secara independen oleh akuntan publik, selain audit lembaga pemerintah. Namun demikian konvensional tetap dijalankan.

[bctt tweet=”Melalui pendekatan teknologi, menyalurkan infaq menjadi lebih mudah” username=”my_sharing”]

“Dengan teknologi informasi outlet-outlet bukan hanya sampai di MUI-MUI daerah, tetapi juga sampai ke tangan anda. Cukup dengan handphone. Karena itu  Tim IDF akan segera jalin MoU dengan lembaga terkait,” jelas Lukman.

Adapun rencana grand launching program-progarm IDF akan digelar bersamaan dengan acara halal bi halal MUI.