Kondisi Ibukota Suriah masih dibombardir hingga saat ini.

Dana bantuan tersebut dipakai untuk penyaluran 100 paket pangan dan pendirian dua unit shelter untuk korban perang Suriah di kamp Rayhanli atau Hatay, Turki Selatan. Bantuan untuk pengungsi Suriah itu dihimpun dari dana infaq karyawan Telkomsel dalam program peduli Suriah selama bulan Ramadhan 1437 H.
General Manager Corporate Patnership ACT Mukti menuturkan, ACT mengajak semua pihak untuk berkontribusi membantu saudara di Suriah. “Kami siap memberi kabar terbaru situasi di Suriah dan memfasilitasi data informasi pengungsi disana,” katanya dalam siaran pers yang diterima MySharing, Senin (11/7).
Menurutnya, Majelis Ta’lim Telkomsel selama ini telah menjadi lembaga yang peduli terhadap penderitaan saudara-saudara muslim. Majelis Ta’lim Telkomsel juga telah menjadi mitra strategis yang selama ini turut membantu sesama muslim baik di dalam maupun di luar negeri. Sebelumnya Majelis Ta’lim Telkomsel telah menyalurkan bantuan senilai Rp 300 juta untuk pembelian ambulans bagi pengungsi Suriah melalui ACT.
“Penyaluran bantuan ini bertujuan untuk membantu meringankan penderitaan kaum muslimin di suriah akibat pembantaian oleh penguasa disana serta menumbuhkan sifat kedermawanan dan kepedulian terhadap sesama muslim dimanapun berada. Walaupun mereka jauh tempatnya tapi tetap sebagai saudara sesama muslim. Melalui penyaluran ini, harapannya dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk keperluan pengungsi Suriah walaupun jumlahnya tidak terlalu banyak,” ujar Ketua Dewan Kemakmuran Masjid Tarqiyah Taqwa sekaligus Wakil Ketua Majelis Ta’lim Telkomsel Wawan Budi Setiawan.

