Tiongkok adalah salah satu destinasi wisata terfavorit.

Berdasar World Economic Forum’s Travel & Tourism Competitiveness Index 2015, Tiongkok menduduki peringkat 17 sebagai salah satu tujuan wisata terfavorit. Tiongkok menjadi salah satu dari tiga negara Asia yang masuk dalam 20 besar, setelah Singapura (peringkat 11) dan Hong Kong (peringkat 13).
Menurut Tourism Economics, pada 2015 Tiongkok berhasil menatik 57 juta wisatawan, yang 7 juta jiwa diantaranya untuk kunjungan bisnis. Dari jumlah wisatawan tersebut belum ada data berapa jumlah wisatawan muslim yang mengunjungi Tiongkok.
“Tantangan bagi Tiongkok adalah menyesuaikan paket wisata dengan target pasar tertentu. Selama ini banyak perusahaan yang fokusnya bagaimana memenuhi kebutuhan wisatawan Tiongkok, sebaliknya Tiongkok tidak melakukan hal demikian,” ujar Direktur Tourism Economics David Goodger, dilansir dari Salaam Gateway, Jumat (22/7).
Sementara, Partner Senior Al-Sadiq Consulting Abdullah Guangyu menuturkan, layanan wisata syariah di Tiongkok kini mulai dialihkan ke level provinsi demi menarik minat wisatawan muslim. Salah satu contohnya adalah provinsi Ningxia Hui yang berlokasi 600 mil sebelah barat Beijing dan dipimpin oleh etnis Muslim Hui.
Pada Mei 2016, pemerintah setempat telah mengumumkan akan menginvestasikan dana sebesar 3,5 miliar dolar AS untuk membangun World Muslim City. Mereka juga akan memperluas bandara, dengan menambah penerbangan langsung dari Kuala Lumpur dan Amman.
Mayoritas situs warisan Islam dan populasi muslim Tiongkok tersebar di Ningxia, Gansu, Hunan dan Xinjiang. “Ada sekira 40 ribu masjid di Tiongkok yang telah berusia 1000 tahun, lebih banyak dari situs agama lainnya seperti Budha dan Kristen. Situs warisan arsitektur ini membuat Tiongkok menjadi destinasi wisata yang menarik, khususnya bagi wisatawan dari Asia Tenggara. Sayangnya, situs-situs itu belum dikembangkan secara maksimal bagi wisatawan karena wisata syariah masih merupakan konsep baru di sana,” pungkas Guangyu.

